Berita Bali

Komentari Kebijakan Isolasi untuk OTG di Bali, Dewan Sebut Karantina di Hotel Justru Bikin Stres

Komentari Kebijakan Isolasi untuk OTG di Bali, Dewan Sebut Karantina di Hotel Justru Bikin Stres

Penulis: Ragil Armando | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Pengendara melintas di depan baliho ajakan "Ayo Pakai Masker" di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar, Minggu (4/10/2020).- Komentari Kebijakan Isolasi untuk OTG di Bali, Dewan Sebut Karantina di Hotel Justru Bikin Stres 

Sebab ada beberapa keluarga yang tidak memiliki fasilitas kamar untuk karantina mandiri bagi anggota keluarganya yang terpapar Covid-19.

“Pengawasannya memang menjadi kendala kalau ada keluarga yang tidak mempunyai kamar tidur sendiri,” katanya.

Itulah sebabnya, Rawan meminta agar Pemprov Bali tetap siapkan anggaran bagi masyarakat yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah berupa bantuan seperti obat-obatan, vitamin atau sembako kepada keluarga pasien.

“Otomatis kan ada jenjangnya itu, baik dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Kalau nggak mampu di tingkat II otomatis provinsi kan harus peduli, kalau memang mereka tidak buat,” tegasnya.

“Kan kalau sewa hotel lebih mahal, jadi anggaran sewa hotel kan bisa dibawa untuk pemberian vitamin dan obat daripada kita sewa hotel,” demikian Wayan Rawan Atmaja.

Seperti diwartakan Tribun Bali sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya menilai, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro belum mampu menekan laju kasus virus Covid-19, khususnya di Bali.

Anggota Linmas dan Pecalang melaksanakan penertiban penggunaan masker sekaligus pemantauan protokol kesehatan di kawasan Desa Adat Panjer, Denpasar, Senin, 18 Januari 2021.
Anggota Linmas dan Pecalang melaksanakan penertiban penggunaan masker sekaligus pemantauan protokol kesehatan di kawasan Desa Adat Panjer, Denpasar, Senin, 18 Januari 2021. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Dia menjelaskan, dalam satu pekan PPKM diterapkan, kasus Covid-19 masih fluktuatif atau naik turun.

“Ini masih naik turun (kasus penyebaran virus Covid-19 di Bali), belum begitu kelihatan ini apa namanya dampaknya,” katanya, Jumat (19/2).

Suarjaya mengatakan, saat ini positivity rate Bali menyentuh angka hingga 30.

Sementara  ata-rata tingkat okupansi tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan Covid-19 mencapai 60 persen. Bahkan, rata-rata okupansi ruang ICU sudah di angka 70 persen.

Intinya, ia menegaskan, kunci sukses menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19 adalah displin menjalankan protokol kesehatan.

“Di mana-mana sekarang kuncinya disiplin," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved