Berita Bangli

Sedana Arta Usulkan Endek Bali Bisa Masuk Dalam Ekstra Kurikuler di Sekolah

Sedana Arta menilai, terbitnya SE No.04 tahun 2021 itu merupakan bentuk komitmen Gubernur Bali untuk memberdayakan UMKM local di seluruh Bali,

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Bupati Bangli terpilih, Sang Nyoman Sedana Arta 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Terbitnya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No. 04 tahun 2021 tentang penggunaan kain endek tenun endek/kain tenun tradisional Bali, disambut baik oleh Bupati Bangli terpilih, Sang Nyoman Sedana Arta.

Pihaknya bahkan berkeinginan agar kain endek bisa masuk ke sekolah-sekolah, melalui ekstrakulikuler.

Sedana Arta menilai, terbitnya SE No.04 tahun 2021 itu merupakan bentuk komitmen Gubernur Bali untuk memberdayakan UMKM local di seluruh Bali, khususnya bagi perajin-perajin tenun.

Disamping juga menguatkan pemberdayaan perajin lokal agar peredaran ekonomi berlangsung sebesar-besarnya di Provinsi Bali.

Baca juga: Penjualan Kain Endek di Pasar Seni Semarapura Klungkung Anjlok hingga 75 Persen Selama Pandemi

“Mudah-mudahan pasca dilantik tanggal 26 Februari ini, kami bisa segera menindaklanjuti surat edaran ini dengan surat edaran bupati.

Tujuannya untuk mengimbau seluruh instansi baik vertical, BUMD, BUMN, terlebih ASN, serta seluruh perangkat yang memungkinkan untuk kita jangkau dalam wilayah Kabupaten Bangli agar bersama-sama mendukung upaya penguatan ekonomi kreatif bermuatan lokal ini,” ujarnya Rabu 24 Februari 2021.

Pihaknya meyakini dengan terbitnya SE Gubernur tentu mendatangkan peluang besar bagi para perajin kain tenun.

Kendati demikian, jumlah perajin kain tenun di Bangli masih cenderung sedikit jika dibandingkan dengan kabupaten lain, yakni hanya berkisar 30 orang.

Sedana Arta juga menilai tenun belum menjadi ketertarikan bagi anak-anak muda.

 Sebab para perajin endek di Bangli, rata-rata wanita berusia 40 tahun keatas.

Pria yang juga ketua DPC PDI Perjuangan itu menilai minimnya jumlah perajin endek di Bangli bukan soal permodalan, melainkan kurangnya minat.

Oleh sebab itu pihaknya melaui forum partai (DPD PDI Perjuangan) mengusulkan agar aktifitas tenun bisa dimasukkan ke dalam salah satu ekstrakulikuler bagi pelajar SMA/SMK.

Sebab hal ini mampu menjadi rangsangan, untuk peremajaan perajin tenun di Bangli.

“Kalau misalnya dari SMA anak-anak sudah mulai tertarik untuk menekuni tenun, tentunya menjadi sebuah peluang kerja.

Baca juga: Giri Prasta Tak Hadir Saat Webinar Pemberlakuan SE Gubernur Bali Tentang Penggunaan Kain Endek

Terlebih di masa pandemi ini, pekerjaan menenun bisa dilakukan di rumah.

 Alat tentun juga masih terjangkau, berkisar Rp 4 sampai 5 juta,” ujarnya.

Selain mengusulkan endek menjadi ekstrakulikuler, pasca dilantik nanti Sedana Arta juga berencana untuk menggelar rapat dengan Dinas Perindustrian.

Terutama untuk mencari informasi apakah ada perajin tenun yang tidak aktif, serta kendala yang dihadapi.

“Saya mendapat informasi ada di wilayah Kintamani penenun yang tidak aktif lagi.

Mungkin kedepan saya akan tugaskan fraksi untuk mendatangi rumahnya, dan mencari tahu apa kendalanya.

Target kita paling tidak untuk tahun ini mampu membangkitkan seluruh perajin yang tidak aktif.

Paling tidak tahun ini total ada 60 perajin endek di Bangli. Baik yang telah dibangkitkan kembali, maupun penenun baru,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved