Nyepi 2021
Pemuda Hindu Morowali Kecewa Tak Bisa Pawai Ogoh-ogoh, PHDI Bali Tegaskan Nyepi 2021 Hanya Sehari
Tak hanya di Bali, pemuda Hindu di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, juga tidak diizinkan menggelar pawai ogoh-ogoh.
Salah satu ketua Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Desa Adat Sekar Sari, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali sangat menyayangkan surat edaran tersebut.
"Tahun lalu kami sudah terima dengan aturan tidak mengadakan pawai ogoh-ogoh, padahal ogoh-ogoh sudah dibuat," ujar Ketut Widiana seperti dikutip dari TribunPalu.com, Kamis 4 Maret 2021.
"Kenapa tahun ini juga tidak diperbolehkan, ini acara setahun sekali juga, kan bisa merayakan dengan mengikuti protokol kesehatan," tambahnya.
Untuk diketahui, Hari Raya Nyepi jatuh setiap satu tahun sekali.
Tepatnya pada tanggal 1 bulan ke-10 dalam perhitungan kalender Bali.
Sebelum melakukan Nyepi ada beberapa rangkaian upacara suci seperti Melasti.
Umat Hindu pergi ke laut atau pun ke tempat-tempat sumber air.
Karena air merupakan sumber kehidupan bagi manusia.
Melasti biasanya dilakukan dua hari sebelum Nyepi, dan sehari sebelum pengerupukan.
Pengerupukan adalah upacara untuk membersihkan alam, disimbolkan dengan pecaruan.
Upacara ini dilakukan sehari sebelum dilaksanakan penyepian. Bersamaan dengan pengarakan ogoh-ogoh di masing-masing desa adat.
Pawai ogoh-ogoh saat malam pengerupukan telah menjadi wadah berekspresi pemuda hindu.
Selain sebagai ajang berekspresi, pembuatan ogoh-ogoh juga menjadi wujud kebersamaan. Mulai dari proses pembuatan hingga pementasan saat malam pengerupukan.
Nyepi 2021 Tetap Sehari
Sebelumnya, PHDI Bali juga menegaskan tak ada arak-arakan ogoh-ogoh di saat pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi, yang biasanya digelar pemuda-pemudi Bali pada sebelum masa pandemi Covid-19.