Berita Bangli

Update Covid-19 di Bangli 4 Maret, Dalam Sehari Kasus Kematian Dengan Positif Bertambah 4 Orang

Jumlah kasus kematian dengan positif Covid-19 di Bangli, Bali, mengalami peningkatan drastis.

Pixabay
Ilustrasi covid-19 - Update Covid-19 di Bangli 4 Maret, Dalam Sehari Kasus Kematian Dengan Positif Bertambah 4 Orang 

Mulai dari Kepala OPD, Anggota Polri, Anggota TNI, DPRD, Awak Media, BPBD, Satpol PP, hingga petugas crematorium.

Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi mengungkapkan, kegiatan vaksinasi tahap II dosis pertama pihaknya bergerak sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima, yakni 3.400 dosis untuk dua kali vaksin.

Sasarannya pun menyesuaikan dengan jumlah vaksin yang di drop dari Pemerintah Pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

“Saat ini kami fokus ke pelayan publik dulu, terutama di garda terdepan dalam penanganan covid-19. Seperti Kepala OPD, TNI, Polri, petugas BPBD, Satpol PP, termasuk petugas crematorium. Karena mereka bersentuhan langsung terhadap jenazah pasien Covid-19,” jelasnya.

Berdasarkan catatan sementara pelaksanaan vaksinasi pertama, jumlah penerima vaksin berdasarkan data yang diusulkan, baru tercatat sebanyak 1.253 orang.

“Kita masih perlu lakukan evaluasi hari ini. Berapa orang yang sudah (divaksin), berapa yang tunda. Begitupun sisa vaksin kita berapa, tentu akan kita catat semuanya,” ucapnya.

Nadi menjelaskan, penundaan vaksinasi disebabkan beberapa faktor.

Mulai dari pernah kontak langsung dengan orang yang terpapar Covid-19, belum memiliki surat rekomendasi dari dokter spesialis bagi penderita penyakit tertentu, ibu hamil, ataupun sedang tidak berada di tempat.

“Seperti di Sekretariat Dewan kan belum semua (mendapatkan vaksin). Informasi tadi dari 112 orang yang diusulkan, baru 50 orang yang mendapatkan vaksin,” ujarnya.

Kegiatan vaksinasi tahap II dosis pertama direncanakan berlangsung hingga bulan Juni mendatang.

Pelaksanaan dosis pertama selanjutnya akan menyasar pelayanan public lainnya. Seperti Dinas Sosial, Dukcapil, Dinas Perizinan, hingga para ASN.

Termasuk pejabat public di desa, mulai dari Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Bendesa, hingga tokoh agama.

“Oleh sebab itu kita perlu lakukan pengecekan berapa jumlah ketersediaan vaksin yang tersisa. Sebab dari jumlah 1.700 dosis yang telah di-dropping itu, jelas masih kurang karena banyaknya sasaran vaksin di tahap II ini. Namun kedepan akan terus datang vaksin, karena dropping dari pusat dilakukan bertahap,” ucapnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved