Berita Bangli

Update Covid-19 di Bangli 4 Maret, Dalam Sehari Kasus Kematian Dengan Positif Bertambah 4 Orang

Jumlah kasus kematian dengan positif Covid-19 di Bangli, Bali, mengalami peningkatan drastis.

Pixabay
Ilustrasi covid-19 - Update Covid-19 di Bangli 4 Maret, Dalam Sehari Kasus Kematian Dengan Positif Bertambah 4 Orang 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jumlah kasus kematian dengan positif Covid-19 di Bangli, Bali, mengalami peningkatan drastis.

Tercatat dalam sehari, jumlah kasus kematian bertambah sebanyak empat orang.

Hal tersebut dibenarkan Humas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa.

Berdasarkan data laporan update kasus per hari Kamis 4 Maret 2021, sebutnya, empat orang yang meninggal dengan positif Covid-19, diketahui berasal dari Kecamatan Kintamani, Kecamatan Susut, serta dua orang asal Kecamatan Bangli.

Baca juga: Tunggakan Sewa Hotel Karantina Dibayar, Satgas Covid-19 Bali dan GM Hotel Bertemu

Baca juga: Alasan Kepala BPOM Pilih Bali sebagai Lokasi Pertama Peninjauan Distribusi Vaksin Covid-19

Baca juga: Target 125 Ribu Orang pada Tahap II, Denpasar Tambah 23 Fasyankes Vaksinasi Covid-19

“Dari empat orang yang meninggal, rata-rata berusia 80 tahun ke atas. Hanya satu orang yang berusia 55 tahun, yakni seorang pria asal Desa Kintamani. Yang bersangkutan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSU Bangli. Termasuk juga tiga orang pasien lainnya yang meninggal, juga dalam perawatan di RSU bangli,” ujarnya.

Dengan penambahan kasus kematian tersebut, Dirgayusa mengatakan, secara total jumlah data kematian di Bangli sebanyak 66 orang.

Tak hanya penabahan kasus kematian, Dirgayusa juga mengatakan, jika jumlah warga yang terkonfirmasi positif juga mengalami penambahan sebanyak 11 orang.

“Masing-masing berasal dari Kecamatan Bangli sebanyak tujuh orang, Kecamatan Susut dua orang, dan masing-masing satu orang asal Kecamatan Kintamani dan Tembuku,” ucapnya.

Mantan Camat Kintamani itu menambahkan, dari penambahan kasus terkonfirmasi, saat ini total kasus Covid-19 di Bangli tercatat sebanyak 1.853 kasus.

Di mana 109 orang masih dalam perawatan, dan 1.678 orang dinyatakan sembuh.

1.700 Orang di Bangli Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19 Tahap II

Pencanangan vaksinasi tahap II dosis pertama di Bangli mulai digelar Kamis 4 Maret 2021.

Pada tahap pertama ini, Dinas Kesehatan menyiapkan 1.700 dosis bagi pelayan public garda terdepan.

Kegiatan vaksinasi dilaksanakan serentak oleh petugas puskesmas dan tenaga kesehatan rumah sakit di Kabupaten Bangli.

Pelaksanaan vaksinasi menyebar di 14 titik dengan sasaran beragam.

Mulai dari Kepala OPD, Anggota Polri, Anggota TNI, DPRD, Awak Media, BPBD, Satpol PP, hingga petugas crematorium.

Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi mengungkapkan, kegiatan vaksinasi tahap II dosis pertama pihaknya bergerak sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima, yakni 3.400 dosis untuk dua kali vaksin.

Sasarannya pun menyesuaikan dengan jumlah vaksin yang di drop dari Pemerintah Pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

“Saat ini kami fokus ke pelayan publik dulu, terutama di garda terdepan dalam penanganan covid-19. Seperti Kepala OPD, TNI, Polri, petugas BPBD, Satpol PP, termasuk petugas crematorium. Karena mereka bersentuhan langsung terhadap jenazah pasien Covid-19,” jelasnya.

Berdasarkan catatan sementara pelaksanaan vaksinasi pertama, jumlah penerima vaksin berdasarkan data yang diusulkan, baru tercatat sebanyak 1.253 orang.

“Kita masih perlu lakukan evaluasi hari ini. Berapa orang yang sudah (divaksin), berapa yang tunda. Begitupun sisa vaksin kita berapa, tentu akan kita catat semuanya,” ucapnya.

Nadi menjelaskan, penundaan vaksinasi disebabkan beberapa faktor.

Mulai dari pernah kontak langsung dengan orang yang terpapar Covid-19, belum memiliki surat rekomendasi dari dokter spesialis bagi penderita penyakit tertentu, ibu hamil, ataupun sedang tidak berada di tempat.

“Seperti di Sekretariat Dewan kan belum semua (mendapatkan vaksin). Informasi tadi dari 112 orang yang diusulkan, baru 50 orang yang mendapatkan vaksin,” ujarnya.

Kegiatan vaksinasi tahap II dosis pertama direncanakan berlangsung hingga bulan Juni mendatang.

Pelaksanaan dosis pertama selanjutnya akan menyasar pelayanan public lainnya. Seperti Dinas Sosial, Dukcapil, Dinas Perizinan, hingga para ASN.

Termasuk pejabat public di desa, mulai dari Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Bendesa, hingga tokoh agama.

“Oleh sebab itu kita perlu lakukan pengecekan berapa jumlah ketersediaan vaksin yang tersisa. Sebab dari jumlah 1.700 dosis yang telah di-dropping itu, jelas masih kurang karena banyaknya sasaran vaksin di tahap II ini. Namun kedepan akan terus datang vaksin, karena dropping dari pusat dilakukan bertahap,” ucapnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved