Corona di Bali
Alasan Kepala BPOM Pilih Bali sebagai Lokasi Pertama Peninjauan Distribusi Vaksin Covid-19
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memilih Bali sebagai lokasi pertama untuk dilakukan pemantauan peninjauan distribusi vaksin Covid-19.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memilih Bali sebagai lokasi pertama untuk dilakukan pemantauan peninjauan distribusi vaksin Covid-19.
Hal itu dilakukan untuk memastikan vaksin Covid-19 bisa dimanfaatkan dengan baik.
Selain itu agar nantinya perekonomian Bali pulih, dan bisa meningkatkan pariwisata yang ada di Bali.
Pasalnya Bali merupakan pariwisata Internasional yang sangat dipandang oleh wisatawan mancanegara
Baca juga: Pastikan Pengelolaan Vaksin Covid-19 Baik, Kepala BPOM RI Kunjungi Puskesmas Abiansemal I Badung
Baca juga: 40 Pegawai dan Jaksa Kejari Badung Jalani Vaksinasi Dosis I
Baca juga: Target 125 Ribu Orang pada Tahap II, Denpasar Tambah 23 Fasyankes Vaksinasi Covid-19
“Bali menjadi perhatian kita, agar ekonominya berjalan termasuk juga pariwisatanya. Untuk itu tentu harus didukung dengan adanya program vaksinasi yang efektif,” ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat meninjau Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Kabupaten Badung yang terletak di Puskesmas Abiansemal I,Jalan Ciu Wanara, Blahkiuh Badung, Kami 4 Maret 2021.
Didampingi Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa dan Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta pihaknya mengatakan dalam menyukseskan program vaksinasi tersebut berjalan efektif, jika kualitas dan mutu vaksin itu sendiri terjaga betul selama pendistribusiannya.
“Jadi ini kita lakukan bersama-sama untuk memantau dan memastikan agar mutunya tetap utuh sampai ke masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: Pasien yang Terpapar Mutasi Virus Corona B117 Sudah Sehat, Kemenkes: Vaksin Sinovac Masih Efektif
Baca juga: 1.700 Orang di Bangli Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19 Tahap II
Baca juga: Ada Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Lembaga Eijkman: Vaksin Covid-19 Masih Efektif
Disinggung dari pemantauan yang dilakukan di IFP Kabupaten Badung, BPOM Penny K Lukito mengaku tidak ada penurunan kualitas vaksin di Badung.
Pasalnya suhu vaksin tetap dijaga yakni 2-80C.
“Jadi sudah kami lihat cold room sudah ada suhunya, termasuk juga sudah kami lihat penyimpanan vaksinnya bagaimana. Bahkan saya lihat Bapak Kepala Dinas Kesehatan juga sangat aktif selalu memantau vaksin tersebut, karena saya terus mendapat laporannya,” bebernya.
Bahkan temperatur penyimpanan vaksin tersebut, sudah dilakukan pengecekan selama tiga kali dalam sehari.
Sehingga pihaknya memastikan untuk wilayah Badung sendiri vaksinnya aman, dan suhunya cold room tetap stabil.
“Dalam pendistribusiannya ke puskesmas-puskesmas juga sudah tetap mempertahankan temperaturnya. Sehingga kami pastikan tidak ada penurunan kualitas,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa mengatakan dalam pelaksanaan vaksinasi, pihaknya telah mempersiapkan sarana prasarana maupun SDM.
Khusus Badung telah dibentuk 12 tim, satu tim terdiri dari 7 orang dan akan dibantu dari Ikatan Bidan Indonesia Badung.