Berita Tabanan
Peserta Pelatihan Kurang Nyaman dengan Ruangan LLK Tabanan, Sejumlah Bangunan Rusak Berat
Sejumlah bangunan tampak mengalami rusak berat di UPTD LLK Tabanan di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa 9 Maret 2021
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sejumlah bangunan tampak mengalami rusak berat di UPTD LLK Tabanan di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa 9 Maret 2021.
Kerusakan terlihat lebih banyak pada bagian atap plafon bangunan.
Terbukti dengan adanya plafon yang jebol hingga mengakibatkan kebocoran dan airnya menggenang di eks kantor UPTD LLK Tabanan ini.
Selain itu, rumput liar juga tampak tumbuh dengan suburnya di areal tempat pelatihan kerja Tabanan ini.
Baca juga: Dewan Tabanan Soroti Aturan Pembatasan Jam Operasional Tak Merata, Segera Dibahas Bersama Satgas
Sejumlah rumah seperti mes juga tampak tak bisa digunakan lagi lantaran rusak berat.
Yang lebih menarik lagi adalah slentingan dari salah satu peserta pelatihan yang menyampaikan ketidaknyamanan fasilitas gedung untuk pelatihan kepada Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan yang saat itu melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa 9 Maret 2021.
Menurut salah satu peserta pelatihan servis AC di LLK Tabanan, Surya memberikan testimoninya selama melakukan pelatihan di LLK Tabanan.
Menurutnya, ia bersama kawan pelatihan lainnya merasa kurang nyaman dengan kondisi bangunan gedung tak tak mendukung.
Terlebih lagi, ia yang berlatih untuk servis AC justru ruangannya tak dilengkapi fasilitas AC.
"Kalau bisa gedungnya dilengkapi lah fasilitasnya. Karena kami merasa dengan kondisi seperti masih kurang nyaman," ungkap Surya saat menyampaikan permintaannya kepada Wabup Edi Wirawan.
Sementara itu, Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta juga menyampaikan hal senada.
Pihaknya tak menampik bahwa bangunan yang ada sejak 1981 silam ini belum pernah mendapat sentuhan perbaikan sama sekali.
Sehingga tak heran jika kondisi ini menyebabkan bangunan bocor di sejumlah bangunan.
Sehingga, dengan kesempatan kunjungan kerja Wakil Bupati tersebut, ia langsung menyodorkan proposal revitalisasi LLK Tabanan.
Baca juga: Pemkab Tabanan Back up Anggaran Sewa Hotel untuk Pasien OTG-GR, Kos-Kosan Tak Penuhi Syarat Isolasi
Sebab, selama ini proposal untuk anggaran revitalisasi tak kunjung direalisasi baik dari Pemerintah Provinsi atau Pusat.
"Tadi setelah acara meninjau LLK, kita sudah serahkan proposal revitalisasi LLK Tabanan ke Pak Wakil Bupati juga. Semoga bisa diperjuangkan nanti," harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Edi Wirawan melakukan kunjungan ke semua kelas peserta pelatihan seperti kelas menjahit, otomotif servis sepedaa motor dan servis AC.
Selain itu, ia juga meninjau sejumlah gedung yang masuk kategori rusak berat dengan kondisi bocor dan tak bisa digunakan.
"Terus terang saya awalnya hanya mengetahui tentang Barista saja di LLK ini. Ternyata ada banyak pelatihan yang tentunya sangat bagus dan nantinya akan membuat peserta bisa diterima di dunia kerja setelah lulus pelatihan. Tentunya ini membuat bangga Pemkab Tabanan," kata Edi Wirawan usai peninjauan.
Politikus asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri ini melanjutkan, sehingga peran pemerintah Tabanan adalah menampung di dunia kerja setelah para peserta lulus pelatihan nanti.
Praktis dengan penyaluran pekerjaan tersebut nantinya bisa menekan angka pengganguran di Tabanan.
Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kabupaten Tabanan tahun 2020 bertambah sebanyak 8.316 orang. Hal tersebut diketahui setelah angka di tahun 2019 yang hamya 3.527 orang meningkat menjadi 11.663 orang di tahun 2020.
"Jadi disini peran pemerintah kedepannya adalah untuk menjembatani para peserta pelatihan ini diterima di dunia kerja. Sehingga kita bisa mengantisipasi bertambahnya pengangguran," katanya.
PAD Tabanan Tak Mampu Bantu Revitalisasi
Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan menyatakan, hasil koordinasi dengan UPTD LLK dan Disnakertrans Tabanan, bangunan gedung di LLK ini memang belum pernah tersentuh perbaikan sejal 1980-an silam.
Baca juga: Hari Pertama Ngantor di Desa Dauh Peken, Bupati Tabanan Kumpulkan 5 Camat Daerah Rawan Covid
Sehingga tak heran bangunan di LLK tersebut mengalami kerusakan.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut untuk pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah agar bisa dilakukan perbaikan.
Adalah dengan cara mengajukan proposal ke Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat. Karena sebelumnya, Pemkab Tabanan juga sudah mengajukan proposal dengan anggaran Rp 65 Miliar untuk perbaikan keseluruhan gedung dan disetujui Rp 14 Miliar.
Mungkin anggaran tersebut nanti bisa memperbaiki bagian atap gedung.
"Kebetulan tahun 2020 kemarin sudah ada tanggapan dari Pak Gubernur, tapi karena situasi dan kondisi saat ini menjadi tertunda. Tapi, kami akan tetap mendorong bagaimana nanti Pemprov bisa menjadi LLK Tabanan sebagai prioritas revitalisasi gedung," katanya.
Disinggung mengenai bantuan dari APBD Tabanan, Edi Wirawan tak berkomentar banyak.
Ia hanya bisa mengatakan bahwa kondisi PAD Tabanan sangat memperihatinkan karena pemasukan masih seret.
Menurutnya PAD belum mampu untuk membantu di LLK.
"Namun kami selalu optimis nantinya Tabanan akan bisa membangun skala prioritas seperti LLk ini," tandasnya.(*)