Kesehatan
Apa itu Sindrom FOMO? Berikut Cara Terbebas Darinya
Kesehatan mental Penelitian menunjukkan, FOMO bisa merugikan kesehatan mental. Gara-gara FOMO seseorang bisa saja berlaku di luar batas.
Sangat penting untuk berhenti sejenak dan melihat ke dalam diri, menghargai apa yang sudah kita miliki saat ini.
Interaksi secara nyata
Cara lain adalah memiliki interaksi teratur dengan orang lain di luar aktivitas online.
Bertemu tatap muka dengan sahabat akan membuat kita memiliki hubungan yang nyata dan kaya.
Hal ini juga mengurangi perasaan isolasi dan kesepian. Saat melakukan interaksi tatap muka, sebaiknya jangan tergoda untuk membuka ponsel atau sibuk berfoto.
Jangan terpukau oleh kemewahan
Ketika seorang teman mengunggah foto barang-barang mewah yang tidak mampu kita beli, seperti mobil baru atau rumah dengan halaman belakang yang besar, lalu kita merasa iri, ingatlah bahwa itu hanyalah benda materi. “Buatlah daftar target rasional kamu sendiri, buat rencana apa saja untuk mencapainya,” saran penasihat karier, Danielle A Irving-Johnson.
Ia menambahkan, sadari bahwa benda-benda materi bukanlah penentu nilai diri kita atau seberapa sukses hidup kita. Pengalaman hidup lah yang membuat kita merasa kaya dan bahagia.
Lebih lambat
Lambatkan pikiran sejenak. Hadir seutuhnya pada momen ini, menikmati aktivitas bersama keluarga, sahabat, hobi, atau mungkin hewan kesayangan.
Fokuslah pada satu hal untuk satu waktu. Dengan begitu satu tugas akan bisa kita selesaikan tanpa pikiran terpecah-pecah.
“Dari pada sibuk mengejar kesenangan baru atau acara keren yang akan datang, nikmati saja setiap momen yang kita alami,” kata Danielle.
Jernihkan pikiran
Dari pada hanya rebahan di kamar dan terpaku dengan media sosial selama berjam-jam, gerakkan tubuh. Kita bisa berolahraga ringan dengan berjalan kaki di sekitar rumah, mengikuti kelas yoga virtual, atau meluangkan satu hari untuk hiking ke hutan di kota sebelah.
Bergerak aktif atau olahraga terbukti akan memompa endorphin, menurunkan gejala kecemasan, dan membuat pikiran lebih jernih. Lakukan kegiatan ini secara berkala. Pikiran yang jernih akan mengurangi obsesi berlebih pada media sosial.
(Kompas.com/Lusia Kus Anna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidup Tenang Terbebas dari Sindrom FOMO"