Corona di Indonesia

Ditemukan Lagi Mutasi Baru Virus Covid-19 di Indonesia, IDI Prediksi Covid Tidak Akan Hilang

Mutasi baru virus covid-19 kembali ditemukan di Indonesia. Sebelumnya ada mutasi virus B117, kini ada lagi jenis mutasi baru yakni covid-19 N439K.

Hector RETAMAL / AFP
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 . Hector RETAMAL / AFP 

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menyebut mutasi covid N439K sudah ada 48 kasus yang terdeteksi.

Kasus-kasus tersebut ditemukan dari 526 sampel yang diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Menurut Amin, kasus telah terdeteksi sejak akhir tahun lalu. Namun baru dilaporkan pada Maret tahun 2021 ini.

"Sudah sejak Desember lalu. Sejauh ini 48 isolat yang dilaporkan yang terdeteksi (mutasi N439K)," ujarnya.

Amin belum memberikan keterangan detail sebaran kasus tersebut.

Tetapi laporan dari lembaga yang melakukan pemeriksaan mutasi N439K sebagian besar ada di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bogor dan Surabaya.

"Instansi terkait virus ini ada di Pulau Jawa tapi mungkin di luar Jawa juga ada," kata Amin.

Lebih lanjut, dari laporan peneliti tingkat keganasan mutasi virus ini sama dengan jenis virus aslinya. Tetapi lebih kuat untuk tidak dikenali oleh antibodi.

"Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah," pungkasnya.

Pandemi Jadi Endemi Covid-19

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan kemungkinan Covid-19 tidak akan hilang dari muka bumi.

Menurut Zubairi, kemungkinan Covid-19 tidak akan menjadi pandemi lagi. Namun berubah menjadi endemi, yakni penyakit yang terjadi di suatu wilayah saja.

"Kemungkinan yang paling besar yang terjadi dengan penyakit yang gawat ini. Walaupun sudah usaha Ikhtiar adalah menjadi endemi. Jadi sekali-sekali, nanti berapa tahun lagi ada di Papua. Nanti bulan berikutnya ada di Jakarta. Namun tidak di seluruh Indonesia menjadi endemi," ujar Zubairi.

Zubairi mengungkapkan banyak penyakit di dunia yang tidak bisa hilang. Sejauh ini, kata Zubairi, hanya variola atau cacar yang dapat hilang.

Baca Juga: Apakah Vaksin Sinovac Menjamin Seseorang Terbebas dari Covid-19? Berikut Penjelasan dr. Fajar 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved