Ngopi Santai
Nyepi 2021, Internet, dan Pentingnya “Puasa” Medsos
Hidup nyata adalah hidup offline, bukan online. Seberapa banyak like di dunia maya tak ada artinya bila kita mendapat banyak dislike di dunia nyata.
Teknologi tidaklah jahat, bahkan membantu manusia dalam banyak hal. Hanya saja, kita memang perlu menemukan keseimbangan. Dan karena itu dibutuhkan tips dan bahkan sebuah fiolosofi, yakni filosofi mengapa harus memiliki keseimbangan.
Dalam istilah Eric Barker (yang juga penulis buku best seller Barking Up The Wrong Tree) dibutuhkan semacam etos untuk bisa mendorong niat “berpuasa internet”.
Nah, Cal Newport menyebut "puasa internet" itu sebagai digital minimalism.
Kosa kata itu pula yang jadi judul buku terbarunya: Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World. (Minimalisme Digital: Memilih Kehidupan Yang Fokus dalam Dunia Yang Berisik)
Dalam bukunya itu, Cal Newport tidak bilang agar “buang saja ponselmu” untuk mengendalikan dorongan “berponsel dan berinternet ria” yang sudah kebablasan. Itu jelas mustahil.
Apalagi Cal sendiri adalah profesor sains komputer di Georgetown University dan meraih gelar doktor dalam bidang itu dari perguruan tinggi teknologi terkemuka dunia, yaitu Massachusets Institute of Technology (MIT).
Cal menjelaskan dalam bukunya bagaimana kita bisa mendapatkan (manfaat) terbaik dari teknologi, sehingga teknologi tidak justru merampas yang terbaik dari diri kita.
Tak seperti buku-buku tips & tricks tentang bagaimana mengatasi dampak negatif teknologi yang sebagian besar berisi “daftar caci maki terhadap kemudaratan pelototi ponsel”, Cal justru menulis sebaliknya.
Dia menawarkan apa yang disebutnya sebagai “rencana pertempuran” (battle plan), ya semacam program “diet internet” yang terstruktur dan sistematis guna membangun kehidupan lebih baik di tengah derasnya kemunculan teknologi baru. Terutama teknologi yang berbasis digital.
Ada beberapa poin “rencana pertempuran” yang diresepkan Cal Newport dalam bukunya itu. Berikut tiga diantaranya:
1) Ketahui apa value (nilai) hidup Anda, dan dimana posisi gadget (baca: teknologi) berdasarkan value hidup anda.
Pahami bahwa perangkat teknologi adalah netral. Ia bukan hal buruk, juga bukan hal baik. Ia hanyalah perangkat, sehingga anda sebagai penggunanya-lah yang menentukan teknologi itu akan jadi baik atau buruk.
Berangkat dari value itu, anda bisa menetapkan tujuan (goal) sekaligus rules (aturan) dalam penggunaan perangkat teknologi bagi diri anda. Dari situ akan muncul prioritas-prioritas: kapan harus menggunakannya dan kapan mesti meletakkannya.
Adanya prioritas itu juga membuat bisa dibedakan apakah anda sedang bergadget (berinternet) karena tuntutan kepentingan yang tak terhindarkan (misalnya pekerjaan) dan butuh berapa lama untuk itu; ataukah anda pegang gadget untuk hal-hal yang sekunder bahkan tersier.
Aturan dan prioritas yang anda tetapkan ini akan membuat anda menjadi tahu bahwa anda telah melanggar batas atau tidak dalam memakai gadget, sehingga hilangnya waktu berharga dengan sia-sia karena bergadget-ria bisa dihindari.