Nyepi 2021
Banyak Remaja Salah Gunakan Koneksi Internet Saat Nyepi, KPPAD Bali Sebut Begini
sambungan internet masih bisa diakses melalui WiFi dan beberapa provider. Hanya saja, beberapa masyarakat ada yang menyalahgunakan penggunaan intern
Penulis: Ragil Armando | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ada yang berbeda dari pelaksanaan Hari Raya Nyepi beberapa waktu lalu.
Pasalnya, sambungan internet masih bisa diakses melalui WiFi dan beberapa provider.
Hanya saja, beberapa masyarakat ada yang menyalahgunakan penggunaan internet tersebut.
Bahkan, rata-rata yang menyalahgunakan internet tersebut adalah kalangan remaja.
Mereka mulai membuat video di jalan hingga bermain sketboard.
Mengenai hal tersebut, Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, I Kadek Ariyasa mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
Pasalnya, hal tersebut dinilai menyimpang dari nilai-nilai dan esensi perayaan Nyepi.
Baca juga: Produktif dan Aktif di Lapas, Ratna Dewi Istri Mendiang Jro Jangol Mendapat Remisi Khusus Hari Nyepi
• Usai Nyepi 2021, 3 Orang Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Puputan Renon Denpasar Bali
Baca juga: 7 Fakta Menarik Hari Raya Nyepi 2021 di Bali Saat Pandemi Covid-19
“Hal ini sangat memprihatinkan dan disayangkan masih ada kegiatan yang menyimpang dari makna hari suci tersebut,” jelasnya Selasa 16 Maret 2016.
Ia menyebut bahwa peran orang tua dan masyarakat sangat penting guna memberikan pemahaman dan pengawasan terkait hal tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pendidikan yang terintegrasi secara penuh komitmen dan konsisten oleh berbagai pihak diperlukan.
“Tugas utama pengawasan pasti orang tua atau keluarga, masyarakat serta aparat lingkungan terdekat. Terlebih pendidikan di masa pandemi saat ini dengan banyak keterbatasan yang cendrung banyak tugas yang memungkinkan para siswa atau anak-anak merasa jenuh. Sehingga mencoba hal-hal kurang mendidik seperti masalah tersebut sebagai hiburan dari jawaban kebosanan atas kondisi saat ini,” tandasnya.
Dengan demikian ia memandang perlu adanya kerja sama dan dukungan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah.
Khususnya dari beberapa instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah yang konkret mendapatkan solusi yang benar dan tepat formulasi pendidikan yang ringan.
Selain itu mencerdaskan dan membahagiakan anak-anak untuk nenikmati pembelajaran secara daring maupun luring di masa pandemi ke depannya.
“Semoga anak-anak kita tercegah dari berbagai peluang resiko kekerasan akibat kurang optimalnya pendidikan dan pengawasan di masa pandemi kedepannya,” imbuh Ariyasa.
Ikuti Berita Nyepi 2021