Berita Denpasar

LSPR Bali Perkenalkan Pentingnya Ilmu Komunikasi Melalui Tiktok

Kuliah di jurusan ilmu komunikasi, belum begitu diminati oleh masyarakat Bali, jika dibandingkan dengan jurusan lain seperti hospitality maupun jurusa

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Konferensi pers yang dilaksanakan oleh LSPR Bali di Hotel Four Star by Trans Hotel, Jalan Raya Puputan No 200, Renon, Denpasar, Jumat 19 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kuliah di jurusan ilmu komunikasi, belum begitu diminati oleh masyarakat Bali, jika dibandingkan dengan jurusan lain seperti hospitality maupun jurusan kesehatan.

Hal ini menjadi tantangan  bagi LSPR (London School of Public Relation), sebagai salah satu kampus yang selama ini konsen di bidang komunikasi.

Menjawab tantangan tersebut,  LSPR Bali akan menyelenggarakan kompetisi media sosial Tiktok dengan topik pentingnya ilmu komunikasi

Hal ini disampaikan General Manager LSPR (London School Public Relations) Bali, Yackie saat konferensi pers di Hotel Four Star by Trans Hotel, Jalan Raya Puputan No 200, Renon, Denpasar, Jumat 19 Maret 2021.

Baca juga: Dianggap Orang Kaya, Youtuber, Tiktoker, dan Selebgram Bersiaplah Diawasi Kantor Pajak

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Hentikan Tiktok Cash dan Snack Video

Baca juga: Viral di TikTok, Uang Kuno Gambar Soekarno Ditawar Rp 5 Miliar Gara-gara Melengkung Sendiri

Acara itu juga dihadiri Senior Marketing Manager LSPR, Nurdin Gustaf dan Executive Director LSPR Bali, Ms Gesille.

Kegiatan konferensi pers ini disampaikan di sela-sela UKW (uji kompetensi wartawan) yang digelar LSPR dan Dewan Pers. 

Yackie menjelaskan, LSPR Bali pertama kali berdiri tahun 2015.

Saat itu jurusan ilmu komunikasi masih tergolong program studi yang relatif masih baru di Bali.

Bahkan sampai saat ini, hanya beberapa Universitas yang membuka jurusan ilmu komunikasi, di antaranya Universitas Udayana, UNHI (Universitas Hindu Dharma Indonesia), dan Universitas Pendidikan Nasional

" Universitas Udayana saja baru mendirikan program studi ilmu komunikasi tahun 2012. Sehingga program studi ini relatif baru di Bali,"ungkap Yackie. 

Baca juga: Pria WNI Aniaya Istri hingga Tewas Setelah Ketahuan TikTok Bersama Cewek Lain

Baca juga: VIRAL Video TikTok Seorang Nenek Menjadi Foto Model, Begini Kisah di Balik Pemotretan Sang Nenek

Hal ini  menjadi tantangan tersendiri bagi LPSR untuk berkembang di Bali.

Menurut Yackie, selama ini jurusan ilmu komunikasi jika di Bali, masih kalah populer jika dibandingkan kuliah di bidang hospitality (perhotelan) atau kesehatan.

Padahal peluang kerja bidang ilmu komunikasi sangat luas, dan tamatannya pun sangat dibutuhkan pasar. 

" Memasyarakatkan ilmu komunikasi di Bali juga jadi tantangan kami. Kami akan terus sosialisasi terkait hal ini,"jelas Yackie. 

Sementara  Nurdin Gustaf menjelaskan, bulan April ke depan pihaknya akan menggelar sebuah festival untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ilmu komunikasi.

Gelaran bertajuk LSPR Bali Festival ini, juga untuk mengisi waktu luang para mahasiswa yang sudah mulai rindu akan kegiatan kampus yang lama tertunda akibat pandemi.

 Ada juga kegiatan  kompetisi media sosial tiktok  yang saat ini sedang sangat digandungi anak muda.

"Melalui LSPR Bali Tiktok Challange bertema pentingnya ilmu komunikasi, kami ingin meningkatkan awareness anak muda terhadap ilmu komunikasi di antara berbagai pilihan jurusan studi lainnya di Bali."

"Kami ingin sampaikan,  potensi pariwisata Bali yang luar biasa bisa lebih dimaksimalkan lagi, jika ditunjang dengan ilmu komunikasi yang memadai."

"Bisa melalui program publik relations ataupun marketing communication yang ditawarkan di LPSR Bali" ujar Nurdin Gustaf

Para peserta tiktok challange ini dikhususkan bagi pelajar SMA/umum dengan usia maksimal 20 tahun.

Para peserta akan diminta membuat berbagai konten kreatif di media sosial Tiktok dengan durasi maksimal 60 detik, yang berkaitan dengan manfaat  ilmu komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. 

" Terkait ketentuan Challange ini, bisa dilihat lengkap di media sosial  LPSR Bali,"jelasnya. 

Selain itu LSPR Bali juga akan menggelar program Humas Muda Care, dengan tema work from Bali, study from Bali.

Program ini mengajak para pelajar SMA stau remaja berusia maksimal 20 tahun, untuk belajar tentang public relation di Bali, dan menerapkan ilmunya dengan bekerja di Bali.

Program ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangkitkan perekonomian Bali. 

" Jadi tidak hanya sekadar promosi, tapi secara umum program kami lebih ke misi sosialnya. Misal tadi meningkatkan awareness anak muda terhadap ilmu komunikasi, serta mendukung program pemerintah melalui work from Bali, study from Bali," jelasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved