Berita Bali
Sediakan Informasi Prokes dan Kapasitas Destinasi Wisata, Kemenparekraf Manfaatkan Aplikasi Tlusur
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memanfaatkan aplikasi "Tlusur" untuk menyediakan informasi destinasi-destinasi wisata yang ada
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memanfaatkan aplikasi "Tlusur" untuk menyediakan informasi destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pertemuan dengan PT Fantastis Anak Bangsa (FAB) selaku pengembang aplikasi Tlusur di Surya Cafe, Benoa, Bali, Minggu 21 Maret 2021 kemarin.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi-informasi seperti penerapan protokol kesehatan (Prokes) di destinasi wisata, serta jumlah kapasitas pengunjung di destinasi tersebut.
"Aplikasi ini akan melaporkan penggunanya ketika suatu destinasi wisata itu dalam kapasitas kosong, begitu pun sebaliknya," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin 22 Maret 2021.
Baca juga: Kemenparekraf Canangkan Program Free Corridor, Kapan Akan Dimulai di Bali?
Sandiaga mengungkapkan, aplikasi "Tlusur" ini diharapkan dapat membantu pihaknya dalam melakukan proses testing dan tracing dari penderita COVID-19.
Hal ini juga berkaitan erat dengan rencana pembukaan travel corridor di Bali.
"Begitu Bali dibuka untuk wisatawan, akan ada tiga zona hijau.
Jadi nanti kalau misalnya wisatawan yang datang telah terdaftar di aplikasi ini, pergerakan mereka dalam ketiga zona ini bisa terpantau," ungkapnya.
Selain itu, Sandiaga Uno juga menyebutkan aplikasi yang akan memasuki masa alpha testing ini direncanakan untuk dikolaborasikan dengan aplikasi-aplikasi tracing yang telah ada, seperti E-HAC dari Kementerian Kesehatan dan PeduliLindungi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Selain itu kita akan kolaborasikan aplikasi ini dengan aplikasi-aplikasi ini yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Sekarang aplikasi ini akan memasuki alpha testing pertama, dilanjutkan dengan beta testing.
Mudah-mudahan pada Juni atau Juli mendatang saat Bali dibuka aplikasi ini sudah bisa digunakan," jelas Menparekraf.
Meski demikian, Sandiaga Uno menyebutkan nantinya aplikasi ini akan diberlakukan di seluruh destinasi wisata di Indonesia.
Sementara itu, Chief Executive Officer PT FAB, Fritz Tobing, mengatakan aplikasi ini diharapkan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang berwisata di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Sandiaga Rela Anggaran Kemenparekraf Dipotong Untuk Program Vaksinasi, Tapi Bali Jadi Prioritas