Berita Gianyar

TRAGEDI di Tukad Petanu Ubud, Ni Komang Ayu Belum Ditemukan, BPBD Ungkap Fakta Ini

Di Sungai Petanu terdapat banyak palungan. Selain itu  kawasan sungai tidak ada sinyal telepon sehingga menyulitkan tim berkoordinasi.

Basarnas Bali.
Tim gabungan yang melakukan pencarian di Sungai Petanu, Gianyar hingga hari ini belum menemukan hasil. Pencarian selanjutnya akan dilanjutkan pada Minggu 21 Maret 2021 pagi 

"Dari atas, palungnya memang terkesan kecil, namun saat ke bawah, ternyata luas. Namun kita tidak bisa memastikan korban terjebak di palungan ini," ujarnya.

Baca juga: TERKINI: Terkendala Cuaca, Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar Dilanjutkan Besok Pagi

Baca juga: UPDATE: Kondisi Sungai Petanu Gianyar Berbatu dan Ekstrem, Tim Berharap Temukan Hasil di Hari Kedua

Menurut dia, berdasarkan pengalaman BPBD Gianyar, pencarian ini tergolong  lama.  

"Seharusnya di hari ketiga oleh BPBD pencariannya diakhiri. Melihat kondisi di lapangan, areal yang sudah ditelusuri, dan belum adanya laporan penemuan orang di kawasan hilir, sehingga pencarian tetap dilakukan," ujarnya.

IGN Dibya Presasta mengatakan, pencarian dilanjutkan Senin 22 Maret 2021 mulai pukul 08.00 Wita sampai selesai.

"Lokasi berkumpul Parkir Pura Goa Gajah," ujarnya.

Perbaiki Jalan Rusak

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gianyar telah memperbaiki jalan rusak di  Jembatan Laplapan, Ubud, Sabtu 20 Maret 2021.

PUPR perbaiki aspal dan gorong-gorong. Ini merupakan pengamanan jalan jangka pendek.

Untuk jangka panjang, PUPR Gianyar masih melakukan kajian.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Gianyar, Made Astawiguna, Minggu.

Meski jalan sudah diperbaiki, Astawiguna tetap meminta masyarakat agar berhati-hati saat melintas di jembatan tersebut. Sebab secara umum, kontur jalan memang berbahaya.

"Langkah sementara yang bisa lakukan adalah melakukan perawatan, memperbaiki jalan dan membersihkan saluran drainase, serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Gianyar untuk penambahan lampu penerang jalan," ujarnya.

Informasi dihimpun Tribun Bali, drainase yang tersumbat membuat jembatan selalu tergenang air saat musim hujan.

Selain itu, tebing tanah yang terkikis air hujan menumpuk di atas jembatan sehingga jalanan jadi licin.

Kondisi tersebut juga mengakibatkan aspal rusak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved