Berita Gianyar
TRAGEDI di Tukad Petanu Ubud, Ni Komang Ayu Belum Ditemukan, BPBD Ungkap Fakta Ini
Di Sungai Petanu terdapat banyak palungan. Selain itu kawasan sungai tidak ada sinyal telepon sehingga menyulitkan tim berkoordinasi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
"Dari atas, palungnya memang terkesan kecil, namun saat ke bawah, ternyata luas. Namun kita tidak bisa memastikan korban terjebak di palungan ini," ujarnya.
Baca juga: TERKINI: Terkendala Cuaca, Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar Dilanjutkan Besok Pagi
Baca juga: UPDATE: Kondisi Sungai Petanu Gianyar Berbatu dan Ekstrem, Tim Berharap Temukan Hasil di Hari Kedua
Menurut dia, berdasarkan pengalaman BPBD Gianyar, pencarian ini tergolong lama.
"Seharusnya di hari ketiga oleh BPBD pencariannya diakhiri. Melihat kondisi di lapangan, areal yang sudah ditelusuri, dan belum adanya laporan penemuan orang di kawasan hilir, sehingga pencarian tetap dilakukan," ujarnya.
IGN Dibya Presasta mengatakan, pencarian dilanjutkan Senin 22 Maret 2021 mulai pukul 08.00 Wita sampai selesai.
"Lokasi berkumpul Parkir Pura Goa Gajah," ujarnya.
Perbaiki Jalan Rusak
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gianyar telah memperbaiki jalan rusak di Jembatan Laplapan, Ubud, Sabtu 20 Maret 2021.
PUPR perbaiki aspal dan gorong-gorong. Ini merupakan pengamanan jalan jangka pendek.
Untuk jangka panjang, PUPR Gianyar masih melakukan kajian.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Gianyar, Made Astawiguna, Minggu.
Meski jalan sudah diperbaiki, Astawiguna tetap meminta masyarakat agar berhati-hati saat melintas di jembatan tersebut. Sebab secara umum, kontur jalan memang berbahaya.
"Langkah sementara yang bisa lakukan adalah melakukan perawatan, memperbaiki jalan dan membersihkan saluran drainase, serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Gianyar untuk penambahan lampu penerang jalan," ujarnya.
Informasi dihimpun Tribun Bali, drainase yang tersumbat membuat jembatan selalu tergenang air saat musim hujan.
Selain itu, tebing tanah yang terkikis air hujan menumpuk di atas jembatan sehingga jalanan jadi licin.
Kondisi tersebut juga mengakibatkan aspal rusak.