Vaksinasi di Sanur Gunakan Vaksin AstraZeneca, Lebih Manjur Mana dengan Sinovac? Ini Perbedaannya
Vaksinasi di Sanur Gunakan Vaksin AstraZeneca, Lebih Manjur Mana dengan Sinovac? Ini Perbedaannya
TRIBUN-BALI.COM - Vaksinasi Covid-19 di Sanur, Denpasar, mulai dilakukan hari ini Senin 22 Maret 2021.
Seperti diketahui, Sanur menjadi salah satu dari tiga kawasan yang ditetapkan sebagai pilot project zona hijau di Bali bersama Ubud dan Nusa Dua.
Pelaksanaan vaksinasi ini akan menyasar sebanyak 35 ribu orang dan digelar di 12 titik yang tersebar di tiga wilayah yakni Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, dan Kelurahan Sanur.
Vaksinasi massal untuk warga di sekitar Sanur hari ini menggunakan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Pelayan Publik di Denpasar Baru 37,35 Persen
Dilansir dari Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar darurat terhadap dua vaksin Covid-19 yakni vaksin buatan Sinovac dan AstraZeneca.
Kedua vaksin tersebut sama-sama digunakan untuk program vaksinasi massal pemerintah guna memutus mata rantai penularan Covid-19 yang sudah setahun menjadi pandemi.
Vaksin dari Sinovac merupakan buatan perusahaan biofarmasi asal China, yakni Sinovac.
Nama asli vaksin tersebut sedianya ialah CoronaVac.

Sedangkan vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi dari Inggris AstraZeneca beserta Oxford University.
Keduanya sama-sama telah lulus uji keamanan dan efikasi sehingga layak digunakan untuk vaksinasi Covid-19 secara massal.
Keduanya juga sama-sama bisa disimpan di suhu yang tak terlalu rendah yakni di kisaran 2-8 derajat celsius sehingga memudahkan proses distribusi dan penyimpanan.
Lantas, apa perbedaan di antara kedua vaksin tersebut?
Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Kompas.com:
1. Efikasi vaksin Sinovac lebih tinggi daripada AstraZeneca
Tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac lebih tinggi daripada vaksin buatan AstraZeneca.
Vaksin Sinovac versi BPOM memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.