Berita Badung
75 Kendaraan Dinas Pemkab Badung Belum Dilelang, Nurjana: Masih Penilaian Harga
Dari informasi yang diperoleh, kurang lebih 75 kendaraan dinas yang masih disimpan di Gedung Aset Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Banyak kendaraan dinas Pemkab Badung belum masuk proses lelang.
Dari informasi yang diperoleh, kurang lebih 75 kendaraan dinas yang masih disimpan di Gedung Aset Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.
Puluhan kendaraan tersebut terdiri atas sepeda motor dan mobil.
Dari pantauan di lokasi, puluhan motor disimpan di gudang yang kondisinya tertutup.
Namun beberapa kendaraan roda empat diletakkan di halaman terbuka yang langsung terkena hujan maupun terik matahari.
Saat ini puluhan kendaraan itu pun masih penilaian harga untuk dilakukan proses lelang.
Kabid Pengelola Aset Daerah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung I Nengah Nurjana mengakui jika puluhan kendaraan dinas tersebut memang sudah tidak terpakai.
Baca juga: Sampai Hari Ini Sampah Kiriman Masih Menepi Sepanjang Pantai di Badung, Perhari Capai 22 Ton
Baca juga: Dikenal Digdaya Karena Pariwisata, Badung Kini Menjerit hingga Kesulitan Bayar Gaji Pegawai
Baca juga: Berharap Bantuan Dana dari Pusat, Pemkab Badung Akui Tak Mampu Bayar Gaji Pegawai
Kendaraan yang tidak terpakai lagi itu akunya sudah berusia lebih dari 20 tahun.
“Kendaraan yang tersimpan dan tidak digunakan itu adalah kendaraan lama, sekitar tahun 90an. Kalau dihitung sekarang sudah 20 tahun lebih usianya,” ujar Nurjana Senin 22 Maret 2021
Terkait penyimpanan kendaraan dinas, Nurjana menjelaskan ada beberapa kendaraan yang tersimpan di masing-masing perangkat daerah dan beberapa disimpan di gudang aset.
Bahkan di halaman gudang aset terdapat 16 kendaraan dinas roda empat termasuk dua mobil ambulans.
“Jumlah kendaraan yang tidak terpakai saya hitung dahulu karena harus melihat datanya. Namun hitungan kasarnya sekitar 75 kendaraan, yakni 50 sepeda motor sedangkan sisanya mobil,” katanya
Terkait kondisi kendaraan yang terbengkalai dan tidak terurus, pihaknya malah menampiknya.
Nurjana menerangkan bahwa tidak ada kendaraan yang terbengkalai.
Baca juga: 2 Tahun Diresmikan Jokowi, Perumda Pasar Belum Bisa Pungut Sewa Kios dan Los di Pasar Badung
Baca juga: Diselenggarakan Sejak Akhir 2020 Lalu, Pasar Kaget di Seminyak Badung Wadahi Para UMKM
Menurutnya, kendaraan tersebut sedang dalam penilaian dan penentuan harga lelang.
“Tidak ada yang terbengkalai. Cuma untuk proses lelang itu memang memerlukan waktu. Kami saat ini sedang melakukan penilaian, setelah itu akan diajukan untuk proses lelang ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar,” tegasnya.
Diakuinya pada tahun 2020 lalu rencananya akan dilaksanakan penilaian harga kendaraan tersebut.
Namun karena terbatasnya anggaran dan ada kegiatan lainnya penilaian pun tertunda.
“Tahun kemarin kami belum bisa melakukan penilaian karena anggaran terbatas,” jelasnya sembari mengatakan pihaknya juga memprioritaskan penilaian hingga lelang sapi di Desa Sobangan yang sudah tua rawan terjadinya kematian.
Pihaknya memastikan proses penilaian harga dan lelang akan dilakukan tahun ini.
Ia menyampaikan pada tahun 2018 lalu motor dinas yang menjadi aset Pemerintah Kabupaten Badung sudah pernah dilelang hanya saja tidak ada penawaran oleh rekanan.
“Waktu itu (2018 –red) tidak ada penawaran dari peserta lelang karena limit harga lelang yang diajukan terlalu mahal jadinya gagal terjual. Sehingga akan dilakukan penilaian ulang untuk menentukan harga yang tepat,” jelasnya
“Proses lelang tersebut dilaksanakan secara online melalui website KPKNL Denpasar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Badung I Gede Aryantha sangat menyayangkan sejumlah aset milik Pemkab Badung yang sama sekali tidak terurus.
Menurutnya jika kendaraan tersebut masih bisa diuangkan kenapa tidak segera dilakukan lelang.
“Jadi semakin lama dibiarkan maka kerusakan akan semakin parah dan harga pun masih turun,” katanya.
Pihaknya mengatakan, kalau masih bisa diuangkan, ya sebaiknya segera dilelang untuk menambah pemasukan pemerintah.
Pihaknya pun mensinyalir, masih banyak aset yang terbengkalai yang tidak terurus lagi.
“Kalau ditelusuri lagi, di basement gedung-gedung yang ada di Puspem masih banyak aset berupa roda dua maupun roda empat yang kondisinya sangat memprihatinkan,” jelasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Badung