Bali United
Andhika Wijaya Beberkan Alasan Tekel Penyerang Persib Febri, Terbawa Tensi Tinggi
Bek Bali United Andhika Wijaya menyampaikan tensi tinggi saat laga kontra Persib Bandung Rabu 24 Maret 2021 di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta
Penulis: Marianus Seran | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bek Bali United Andhika Wijaya menyampaikan tensi tinggi saat laga kontra Persib Bandung Rabu 24 Maret 2021 di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, menjadi penyebab dirinya terkena kartu merah menit 56.
Dia hanyut dalam laga sarat gengsi dan tensi tinggi itu.
Kartu merah diberikan wasit Yeni Krisdianto asal Jawa Timur, setelah dirinya melanggar (Tekel) penyerang Persib Bandung Febri Haryadi.
"Kemarin terlalu greget main. Terbawa tensi tinggi juga," kata Andhika Wijaya Kamis 25 Maret 2021.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Swedia vs Georgia, Zlatan Ibrahimovic Starter?
Keluarnya Andhika tentu merugikan Bali United karena tersisa 10 pemain hadapi Persib Bandung yang dihuni sejumlah pemain naturalisasi dan lokal berkualitas.
Beruntung skuat Serdadu Tridatu bisa menjaga keseimbangan permainan sehingga lini bertahan hanya kebobolan satu gol dan laga ditutup dengan skor 1-1 setelah gol Frets Butuan di menit 88.
"Yang pasti ini jadi bahan pembelajan buat kedepanya agar lebih baik lagi," ujarnya.
Legenda sepakbola Bali Made Pasek Wijaya, yang tak lain sosok ayah Andhika Wijaya, langsung memberi wejangan agar kesalahan sama tak terulang di pertandingan selanjutnya.
Baca juga: Persib Bandung Vs Bali United - Hadapi Mantan Tim, Teco Puji Kualitas Hariono
"Bapak bilang karakter jangan diubah dan lebih berhati-hati lago kedepanya dan jangan diulangi kesalahan yang sama," kata Andhika Wijaya.
Dia menambahkan, motivasi juga diberikan dari ayah agar terus belajar memperbaiki setiap kesalahan.
"Pertandingan kemarin jadi bahan evaluasi saya sendiri yang bagus di latih terus yang salah diperbaiki semoga kedepan bisa lebih bagus lagi," katanya. (*)
Analisis sang ayah
Bek kanan Bali United tak dapat menyelesaikan pertandingan kontra Persib Bandung Rabu 24 Maret 2021 di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta.
Andhika diganjar dua kartu kuning setelah melanggar penyerang Persib Bandung Febri Haryadi pada menit 56. Bali United harus melakoni laga dengan 10 pemain dan berakhir seri 1-1.
Legenda sepakbola Bali Made Pasek Wijaya yang juga ayah kandung Andhika Wijaya, angkat bicara.
Eks asisten pelatih Arema FC ini membeberkan analisisnya mengapa Andhika Wijaya memutuskan melanggar Febri Haryadi.
Baca juga: Andhika Kartu Merah, Sang Ayah Beberkan Analisa Sebenarnya Soal Tekel Pemain Persib Febri Haryadi
Menurut Pasek Wijaya, Andhika memiliki tipe bermain keras.
"Dia tipikal main keras. Saya ngerti itu benar, saya bilang karena pemain Bali up (naik serang). Pemain Persib punya kecepatan. Mending hantam di sanaDaripada kena counter atteck, lebih baik diselesaikan disana saja," kata Made Pasek Kamis 25 Februari 2021.
Menurut Pasek Wijaya, tensi laga big match Persib vs Bali United cukup tinggi. Semua pemain memiliki motivasi tak ingin kalah.
"Karena tensi bermainkan sangat tinggi, gengsi sangat tinggi. Jadinya otomatis pemain ga mau kalah jiwanya Andhika," ujar pelatih Bali United U - 18 juara Empat Elit Pro Akademi Liga 1 U-18 tahun 2019 ini.
Baca juga: Persib Bandung Gagal Kalahkan Bali United Meski Serdadu Tridatu Main dengan 10 Pemain
Secara keseluruhan Pasek Wijaya menilai Andhika Wijaya bermain bagus.
Dia mampu mengawal ketat pergerakan Esteban Viscara.
"Viscara tidak bisa lewat. Padahal dia itu paling sulit diambil bolanya," katanya.
Pasek Wijaya juga menyimak kronologis awal hingga terjadi pelanggaran berujung kartu merah.
Baca juga: Persib Bandung Gagal Kalahkan Bali United Meski Serdadu Tridatu Main dengan 10 Pemain
Memang awalnya ada kesalahan di sisi kiri namun Andhika ingin bertanggung jawab.
Dan hal ini normal saat pertandingan dengan tensi tinggi," katanya. (*)
Ikuti berita terkait Bali United