Korea Utara
Korea Utara Tetap Cuek Terhadap AS, Jalin Hubungan Mesra dengan China dan Terus Uji Coba Rudal
Sementara itu Pemimpin Korea Utara menjalin hubungan yang mesra dengan China dan terus melakukan uji coba rudal.
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara benar-benar membuat Amerika Serikat (AS) kesal. Negeri itu tetap cuek terhadap tawaran AS untuk melanjutkan negosiasi.
Sementara itu Pemimpin Korea Utara menjalin hubungan yang mesra dengan China dan terus melakukan uji coba rudal.
Pekan lalu militer Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek. Peluncuran rudal jarak pendek ini berlangsung hanya beberapa hari setelah saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam AS dan Korea Selatan karena mengadakan latihan militer gabungan.
Uji coba rudal tersebut sudah dikonfirmasi dua pejabat senior pemerintahan Joe Biden yang memberi pengarahan kepada wartawan tanpa menyebutkan nama.
Baca juga: Korea Utara Tak Pernah Menanggapi Telepon dari Pemerintahan Joe Biden
Baca juga: PM Yoshihide Suga Sebut Korea Utara Keterlaluan, Tembakkan Rudal Lagi ke Laut Jepang
Baca juga: Selundupkan Kayu ke China, Koruptor Korea Utara Ditembak Mati di Depan Umum
Mengutip France24, pejabat itu buka suara karena Korea Utara telah mengabaikan tawaran dari pemerintahan baru AS untuk melanjutkan negosiasi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, pekan lalu menekan China untuk menggunakan "pengaruh yang luar biasa" demi meyakinkan Pyongyang meninggalkan program nuklirnya.
Para pejabat bahkan meremehkan pentingnya uji coba rudal, mencatat bahwa mereka tidak tercakup dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang dimaksudkan untuk mencegah Korea Utara mengejar program nuklir.
Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa uji coba rudal itu bukan provokasi.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan Rabu 24 Maret 2021 menyebutkan, mereka telah mendeteksi dua dugaan peluncuran rudal jelajah oleh Korea Utara pada Minggu pagi 21 Maret 2021.
Peluncuran rudal berlangsung di lepas pantai barat Korea Utara. Otoritas Korea Selatan sedang menganalisisnya lebih jauh.
Pernyataan itu mengatakan Korea Selatan tengah memantau dengan cermat aktivitas rudal Korea Utara bekerja sama dengan Amerika Serikat.
Namun, pihaknya tidak mempublikasikan semua informasinya tentang Korea Utara.
Anggota parlemen Korea Selatan, Ha Tae-keung, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa dia diberitahu oleh pejabat agen dari agen mata-mata Seoul, Korea Utara, menembakkan dua rudal jelajah dari pelabuhan barat Nampo sekitar pukul 6.36 pagi pada Minggu 21 Maret 2021.
Sekretaris Eksekutif Komite Intelijen Majelis Nasional, Ha, yang secara teratur menerima pengarahan tertutup dari agen mata-mata angkat bicara.
Ha mengatakan diberitahu bahwa militer AS dan Korea Selatan telah mendeteksi peluncuran tersebut tetapi telah setuju untuk tidak mempublikasikannya.