Wawancara Tokoh
Mengenal Profil dan Sosok I Wayan Diar, Tak Pernah Bermimpi Jadi Wakil Bupati Bangli Bali
Sepak terjang I Wayan Diar dalam dunia politik terhitung cukup lama. Walau demikian, ia justru tak pernah bercita-cita menjadi politisi
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
Diar bahkan sempat merasakan bekerja di salah satu hotel wilayah Kuta.
Namun karena tidak sesuai dengan hati, pada tahun 1997 ia memutuskan kembali ke Desa Belantih.
Baca juga: Profil Ketut Suastika Ketua DPRD Bangli Bali, Hidup Melarat Hingga Alami Kebangkrutan Usaha
Baca juga: Profil Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta, Dari Cleaning Service, Kini Jadi Ketua Dewan
Di desa, ketertarikan Diar mulai berubah ke ranah politik. Terlebih pada tahun 1998, PDIP mulai konsolidasi untuk mencari pengurus di desa-desa. Pada tahun yang sama Diar juga didapuk menjadi Ketua Ranting PDIP Desa Belantih, hingga kini menjadi Sekretaris DPC PDIP.
“Sebenarnya ini semua tanpa disadari dan murni alami. Karena kalau keturunan, bapak hanya petani, kakek juga petani, sehingga tidak ada darah politik,” ungkapnya.
Sebagai pemimpin Bangli yang baru tentu tidak terlepas dari program unggulan.
Diar mengungkapkan, pihaknya bersama Bupati Bangli, Sedana Arta sehari pasca pelantikan telah me-launching pelayanan 24 jam dengan menghubungi nomor (0366) 5501000.
Layanan ini diakui telah berjalan dengan sangat baik, walaupun masih berbayar.
“Pak Bupati sudah sampaikan sedang diurus dengan Kominfo agar menggunakan nomor 112. Sehingga masyarakat yang memanfaatkan layanan 24 jam, bisa secara gratis,” jelasnya.
Program unggulan lainya yakni penataan wajah kota.
Mulai dari pentaan alun-alun, hingga revitalisasi gedung BMB. Sementara di Bidang Kesehatan.
Antara lain penanganan covid-19 serta penyediaan anggaran BPJS.
“Astungkara tahun ini semua berjalan. Karena kita di Kabupaten telah mendapat support dari bapak Ketua DPRD dan Anggota DPRD semua,” ungkapnya.
Bangli Kota Mati.
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar tak memungkiri jika Bangli kerap mendapat julukan kota mati. Beberapa kali juga muncul slentingan-slentingan Bangli kota tergelap.
“Bahkan menjadi sebuah sindiran, kalau buka google ketik kota tergelap yang terlihat adalah Kabupaten Bangli. Hal inilah yang menjadi motivasi kami, sehingga tahun pertama ini pak bupati memastikan bahwasanya penataan kota, penataan alun-alun selesai di tahun 2021. Mulai dari penataan Lapangan Kapten Mudita, Lampu-lampu kota, paling tidak (bisa) bersaing dengan Kabupaten Gianyar,” jelasnya.