Berdampak Luar Biasa Bagi Perekonomian, BKSP DPD RI Dorong Pariwisata Bali Untuk Bangkit Kembali

Guna mematangkan persiapan pembukaaan pariwisata internasional ke Bali pada pertengahan 2021, Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah

Penulis: Ragil Armando | Editor: M. Firdian Sani
Ragil Armando/Tribun Bali
Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar Dialog “Memperkuat Investasi Pariwisata Berkelanjutan di daerah Pasca pandemi Covid-19 di Grand Inna Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Jumat 26 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Guna mematangkan persiapan pembukaaan pariwisata internasional ke Bali pada pertengahan 2021, Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar Dialog “Memperkuat Investasi Pariwisata Berkelanjutan di daerah Pasca pandemi Covid-19 di Grand Inna Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Jumat 26 Maret 2021.

Dalam acara tersebut juga mengundang pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta dan Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar.

Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin mengatakan DPD RI mempunyai pandangan yang sama dengan masyarakat Bali, bahwa sektor pariwisata di Bali harus segera dihidupkan.

Baca juga: Dies Natalis ke-43 Politeknik Pariwisata Bali, Membangun SDM Berkualitas Dalam Era Teknologi Digital

Karena semua orang tahu dampak ekonominya luar biasa.

“Dampak ekonomi bagi masyarakat Bali dan Indonesia sangat tinggi. Makanya kami memulai melalui BKSP DPD RI datang ke Bali ramai-ramai

Bukan hanya datang jalan-jalan saja membuat (pariwisata) Bali kembali hidup, tetapi sekaligus berpikir jangka pendek, menengah dan panjangnya,” kata Sultan.

Sehingga, Kontribusi Bali untuk nasional dari sisi pariwisata diharapkan bisa segera kembali dibangkitkan.

Baca juga: Gaungkan Pariwisata Bali, Pangdam Udayana Ajak Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Menurutnya peran dari DPD RI yang merepresentasikan daerah terkait rencana pembukaan pariwisata internasional, kini telah bersuara.

“Kami juga senang dari Kementerian (Pariwisata) sudah aktif sekali. Para Duta Besar juga datang bersama Kementerian Investasi. Nah ini memenag dikeroyok. Biasanya kalau semua ngomong pasti akan ikut,” jelasnya.

Tujuannya, hal itu mempunyai multiplier jangka pendek.

Orang yang datang ke Bali tidak akan takut lagi dan kembali mengajak teman-temannya.

Begitu pula turis mancanegara juga melihat Bali sudah mulai dibuka lagi.

Bagaimana dengan daerah lain?

Baca juga: Program Soft Loan Dalam Tahap Pembahasan, PHRI Badung: Industri Pariwisata Bali Sudah Kolaps

Dikatakan Sultan, daerah lainnya di Indonesia juga memperoleh dampak yang sama akibat pandemi Covid-19 secara ekonomi, tapi tidak separah Bali.

Karena daerah lain punya resources atau sumber daya yang lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved