Serba Serbi
Kisah Panglukatan Siwa Melahangge Bertaksu di Gianyar, Ada Warga Sulit Berjalan, Kembali Normal
Setelah berhasil membangun dan memviralkan Suwat Waterfall, kini akan diperkenalkan wisata spiritual di Suwat, Gianyar, Bali, kepada khalayak umum.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Setelah berhasil membangun dan memviralkan Suwat Waterfall, kini akan diperkenalkan wisata spiritual di Suwat, Gianyar, Bali, kepada khalayak umum.
Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya mengisahkan ihwal tempat malukat yang ada di wilayah tersebut.
Namun saat ini belum dibuka, karena masih dalam proses perbaikan dan pembaharuan di lokasi tersebut.
Namanya adalah Panglukatan Siwa Melahangge, dengan tujuh pancoran utama serta beberapa sumber mata air.
Baca juga: Melukat di Pura Tirta Suranadi Klungkung, Tirta Muncrat Satu Diantara Sumber Air Panglukatan
Baca juga: Wisata Religi, Sembuh Setelah Melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh
Baca juga: WIKI BALI - Mengenal Lebih Dekat Pura Campuhan Windhu Segara Denpasar, Wisata Religi Melukat
Sejatinya genah malukat ini sudah ada sejak lama, namun kali ini dipugar kembali untuk dipublikasikan lebih luas.
Panglukatan ini sudah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Agar dikenal hingga seantero wilayah Pulau Dewata.
Hal tersebut, tentu saja dilakukan atas gotong royong warga di sana.
Demi memajukan Desa Adat Suwat. Lokasinya tidak jauh, khususnya dari pusat kota Gianyar, yakni berada di Desa Adat Suwat.
“Beberapa ahli spiritual di Bali pernah datang ke area ini. Mereka mengatakan taksu dan aura tempat malukat ini sangat luar biasa,” katanya kepada Tribun Bali, Kamis 25 Maret 2021.
Bahkan uniknya, ada yang sampai mendapatkan pica atau anugerah senjata Siwa secara gaib di tempat tersebut.
Lanjutnya, pica tersebut berupa Trisula, yang didapatkan seorang ahli spiritual yang datang ke wilayah tersebut.
Ngakan Sudibya, sapaan akrabnya, juga memastikan kualitas air di panglukatan ini sudah teruji oleh PDAM Kota Gianyar.
“Air panglukatan di sini sangat baik, dan bahkan bisa langsung diminum,” tegasnya.
Konon kisahnya, zaman dahulu kala saking bagusnya kualitas air di lokasi ini membuat para raja banyak meminta air dari sana, karena dipercaya akan menyehatkan dan mampu menghilangkan segala mala atau keletehan.