Pengusaha Bus Merasa Kena Prank, Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan Larangan Mudik

Keputusan ini diambil setelah melihat pengalaman libur panjang sebelumnya yang kerap meningkatkan angka penularan Covid-19.

Editor: DionDBPutra
KOMPAS.COM
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Dia mengatakan larangan mudik tahun ini untuk menekan laju penyebaran virus corona. 

Shafruhan menjelaskan bahwa mudik mampu menghasilkan perputaran uang dari kota ke desa.

"Sangat positif sekali kalau mudik tetap berjalan. Karena akan banyak desa yang akan terdampak secara rill dari mudik dan meningkatkan ekonomi," kata Shafruhan.

Belum tentukan sikap

Sementara itu Nanto, manager PT Blue Star Karsa Unggul atau PO Blue Star mengaku belum menentukan sikap dan masih menunggu aturan final terkait kegiatan mudik Idul Fitri 2021.

"Belum bisa komentar. Khawatir nanti aturannya nanti berubah lagi," kata Nanto saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu 27 Maret 2021.

Meski belum menentukan langkah apa yang akan diambil, operasional bus masih tetap berjalan normal di sejumlah pool.

"Sementara masih berjalan normal, untuk pool pusat di Warung Buncit masih seperti biasa. Sementara di Pondok Pinang dan Cikarang masih melayani rute ke Jawa Tengah, Jogja hingga Jawa Timur," papar Nanto.

Nanto juga mengungkapkan bahwa okupansi penumpang belum sebanyak tahun lalu. Menurut dia peningkatan jumlah penumpang diprediksi apabila mudik diperbolehkan pemerintah.

"Menurut laporan Blue Star belum ada peningkatan signifikan. Cuma ya saat ini memang berangsur normal, perkiraannya kalau mudik boleh otomatis berdampak bagus di bisnis kami. Makanya masih kami tunggu sampai keputusan mudik ini final," imbuh Nanto.

Hal serupa juga dirasakan agen bus AKAP di Ciputat bernama Aris. Ia merupakan agen yang menjual tiket dari PO Bus Haryanto, Pahala Kencana, Rosalia Indah, dan Sinar Jaya Utama.
Menurutnya masyarakat sudah terlalu jenuh ditambah rindu untuk berlebaran di kampung halaman.

Ia berujar meski sedang dalam pandemi, justru pemerintah tinggal mengetatkan aturan protokol kesehatan di setiap Agun Bus AKAP.

"Saya cuma kasihan dengan penumpang. Penjualan tiket kita padahal sudah mulai berangsur normal lagi sejak 3 bulan terakhir, loh kok malah mudik dilarang. Kita dari PO sudah jalanin prokes sesuai aturan pemerintah padahal," ujar Aris.

Aris menambahkan, sejumlah agen sudah bisa beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan.

Agen tempat Aris bekerja pun sudah melayani pemesanan tiket melalui online dan WhatsApp. Aris juga berkelakar, jika pemerintah tegas melarang mudik, sejumlah agen lainnya mempunyai jurus jitu untuk tetap membolehkan perjalanan saat lebaran.

"Agen dan PO sudah sama-sama paham situasi pandemi, makanya penumpang sekarang wajib bermasker, tempat duduk juga disilang-silang. Jual tiket pun pake online juga, terus kenapa dilarang mudik?," imbuh Aris.

"Kalau memang aturannya sudah turun dari Dishub setempat, ya kita para agen dan PO tinggal bilang saja kalau kita jual tiket pulang kampung, bukan tiket mudik," tambah Aris seraya menyindir aturan larangan mudik.(tribun network/fan/dod)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved