Inilah Para Kandidat Pengganti Megawati sebagai Ketua Umum PDIP, Hendri: Tetap di Trah Soekarno

Hendri kemudian menyebut trah Soekarno yang dimaksud adalah putra dan putri Megawati Soekarnoputri yakni Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani

Editor: Kambali
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ketua Umum PDIP, Megawati didampingi Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dan Prananda Prabowo menghadiri malam budaya Kongres V PDIP di Bali, tepatnya di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Rabu, 7 Agustus 2019. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada beberapa nama yang bisa berpeluang menggantikan kepemimpinan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kelak.

Hendri memiliki penilaian bahwa sosok pengganti Megawati masih merupakan trah Presiden Soekarno.

"Kalau saya menilai sejarahnya PDI-P. Agak kesulitan menurut saya, menempatkan trah non-Soekarno menjadi pimpinan partai. Nah, ini artinya akan tetap berada di trah Soekarno," kata Hendri dalam diskusi daring bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol", Sabtu, 27 Maret 2021.

Usai mengungkapkan hal tersebut, Hendri kemudian menyebut trah Soekarno yang dimaksud adalah putra dan putri Megawati Soekarnoputri yakni Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani.

Baca juga: Megawati Angkat Bicara Wacana Jabatan Presiden 3 Periode: Pak Jokowi Dikocok Berkeinginan 3 Periode

Dua anak Megawati itu digadang-gadang berpeluang menggantikan posisi ibunya di PDI-P sebagai ketua umum.

Hendri menilai, sosok Puan memiliki pengalaman lebih lengkap di politik baik itu di legislatif, partai, maupun eksekutif.

"Sementara Mas Nanan berada di jantung pertahanan partai sebagai situation room head. Jadi dia membuat strategi-strategi ke depan tentang parpol PDI Perjuangan," ujarnya.

Kendati demikian, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi itu mengaku belum dapat memprediksi siapa yang akan menggantikan Megawati Soekarnoputri di PDI-P.

Baca juga: Curhat kepada Megawati, Risma Mengaku Sering Menangis Sejak Menjabat Mensos

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio saat ditemui seusai diskusi di kantot YLBHI, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2020.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio saat ditemui seusai diskusi di kantot YLBHI, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2020. (KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO)

Namun Hendri menilai, Megawati perlu mulai menunjuk siapa calon penggantinya di masa depan.

Hal ini untuk menghindari terjadinya gesekan dalam tubuh partai bermoncong putih itu.

"Saya sarankan akan sangat baik apabila Ibu Mega, saat ini yang sedang sehat walafiat kemudian menunjuk siapa penggantinya.

Agar tidak terjadi gesekan-gesekan dan kemudian PDI Perjuangan bisa jadi contoh terus-terusan," usul dia.

Baca juga: Perjalanan Karir Gede Ardika, Menbudpar Era Megawati & Perintis Poltekpar Bali Meninggal di Bandung

Lebih jauh, Hendri menambahkan, jika terjadi deadlock antara Puan dan Prananda, maka bisa saja ada pihak yang mendorong untuk mengusulkan nama anak pertama Megawati yakni Rizki Pratama (Tatam) ikut berkontestasi menjadi kandidat ketua umum.

Menurutnya, sosok Rizki Pratama juga memiliki kans menjadi ketum meski dinilai misterius dan jarang tampil ke publik.

Pasalnya, ia menilai, ada kemiripan fisik dari Rizki dengan kakeknya, Soekarno.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved