Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin - Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa?

Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin, Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa?

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi vaksinasi - Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin, Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa? 

"Semua sudah teratasi karena semua gejala akan hilang 1-3 hari," kata Nadia Minggu (28/3/2021).

Ilustrasi - Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin, Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa?
Ilustrasi - Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin, Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa? (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Sebelumnya, Nadia membenarkan bahwa vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Sulut dihentikan sementara.

Penghentian itu dilakukan karena Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Sulut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut sedang melakukan evaluasi terhadap vaksinasi tersebut.

"Betul dihentikan sementara karena Komda Kipi Sulut bersama Dinkes Sulut sedang mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi termasuk adanya efek samping yang dilaporkan," kata Nadia.

Baca juga: Sejumlah Warga di Ubud Sakit Kepala Hingga Lemas Seusai Vaksin Covid-19, Dinkes Sebut Artinya Nyusup

"Langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca," jelasnya kepada wartawan, Sabtu.

Dikatakannya, KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.

Dalam emergency use authorization (EUA) vaksin AstraZeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect) dari vaksin AstraZeneca yang sifatnya sangat sering terjadi (very common artinya 1 di antara 10 suntikan) dan sering terjadi (common -1 di antara 10 sd 1 diantara 100).

Tunda pengiriman vaksin
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk Indonesia memutuskan menunda pengiriman vaksin itu ke Tanah Air.

Penundaan yang dimaksud menyasar dua kali rencana pengiriman vaksin pada Maret dan April 2021 atau gelombang kedua dan ketiga.

"Jadwalnya kita dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis. Selanjutnya rencananya akan datang lagi 2,5 juta pada 22 Maret dan 7,8 juta dosis pada April," ujar Budi dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (27/3/2021) malam.

"Ternyata ini pending. Tertunda karena ada isu India embargo vaksin," lanjutnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. BNPB)

Budi mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di India sedang kembali naik sehingga otoritas setempat tidak mengizinkan vaksin keluar dari negaranya.

Budi menambahkan, pihak Covax-GAVI akan mengonfirmasi kembali pengiriman AstraZeneca setelah ditunda.

"Sebab AstraZeneca ini paling besar dibikin di India. Karena inilah, Covax-GAVI merealokasikan lagi pembagiannya. Sehingga mereka menunda pengiriman untuk Maret-April," lanjutnya.

Adapun Vaksin AstraZeneca mulai digunakan sejak Senin (22/3/2021) di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved