Berita Jembrana
Berkat TMMD! Jalan Terurus, Ekonomi Warga Desa Batu Agung Mulus
Operasi Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 di wilayah teritorial Kodim 1617/Jembrana
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Operasi Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 di wilayah teritorial Kodim 1617/Jembrana, Banjar Sawe, Desa Batu Agung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, telah rampung 100 persen dengan salah satu sasaran fisik ialah pembangunan jalan untuk meningkatkan aksesibilitas jalur perekonomian warga.
Teriknya siang hingga guyuran hujan menjadi dinamika yang tak menyurutkan semangat Satgas TMMD bersama warga Desa Batu Agung yang turut berbaur dan bergotong royong menuntaskan operasi bhakti TNI, semangat yang diusung dalam tema TMMD ke-110 kali ini ialah "TNI Manunggal Membangun Desa Pengabdian Untuk Negeri".
Adapun pelaksanaan TMMD ke-110 TA 2021 dilaksanakan secara serentak di 50 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, salah satunya Kabupatan Jembrana, Bali, yang mulai dibuka pada 2 Maret 2021 hingga penutupan 31 Maret 2021.
Kehadiran TMMD berperan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta membantu meningkatkan pembangunan dan ekonomi di daerah, guna mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Baca juga: Serangkaian TMMD di Jembrana, Bupati Tamba Terima Kunjungan Tim Wasev Mabes TNI
Baca juga: Penuh Sinergi, Bahu Membahu TNI dan Warga di Jembrana Bali Wujudkan Asa Baru Melalui TMMD
Baca juga: TMMD ke-110 Mulai Digelar Awal Maret di Bali, Setelah Denpasar Kali Ini Sasar Wilayah Jembrana
Hasil dari program pembangunan fisik TMMD ke-110 di Desa Batu Agung, Kapubaten Jembrana, Bali ini dapat memperlancar distribusi penjualan hasil pertanian dan perkebunan, serta menunjang aksesibilitas masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., menjelaskan, lokasi yang menjadi sasaran dalam TMMD mengutamakan daerah yang terisolasi seperti jalan setapak dan tidak maksimal digunakan oleh masyarakat.
“Dengan hadirnya program TMMD melalui sasaran fisiknya maka masyarakat semakin memiliki jalan yang lebih layak untuk dilalui dalam beraktifitas sehari-hari,” kata Kapendam IX/Udayana kepada Tribun Bali, 1 April 2021.
Kolonel Kav Jonny memaparkan alasan Desa Batu Agung dijadikan sebagai sasaran TMMD ke-110.
Desa yang dihuni sebanyak 8.205 jiwa ini memiliki luas wilayah 1.878 Ha, mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani, buruh, wiraswasta dan sebagian pegawai negeri.
Pertama, Desa Batu Agung tergolong daerah terisolir dengan medan berbukit dan merupakan daerah perkebunan/komoditi cengkeh dan kelapa.
Kedua, belum adanya akses petani ke lahan perkebunan, karena lahan yang ada selama ini adalah jalan setapak dan sekaligus mencegah terjadinya konflik antar pemilik lahan yang dilalui petani.
Terlebih saat cuaca dengan intensitas curah hujan cukup tinggi membuat para petani agak kesulitan dikarenakan jalan licin.
Ketiga, untuk mempermudah dan memperlancar transportasi bagi masyarakat dalam kegiatan perekonomian utamanya mengangkut hasil perkebunan.
"Dengan pertimbangan tersebut sangatlah tepat Desa Batu Agung dijadikan sebagai sasaran TMMD yang di Kabupaten Jembrana yaitu dengan sasaran fisik berupa pembuatan jalan rabat beton dengan panjang 1,372 kilometer, lebar 2,5 meter, serta tebal dan tinggi masing-masing 15 centimeter," papar Kapendam

"Kemudian pembuatan saluran air atau got dengan panjang 448 meter, tinggi 0,8 meter serta lebar atas 1,1 meter dan bawah 0,9 meter, termasuk pembuatan gorong-gorong (buis beton) 2 buah dengan panjang masing-masing 6 meter," paparnya.
Dibangunnya gorong-gorong tersebut dimaksudkan untuk memperlancar aliran air saat musim hujan tiba, sehingga tidak menggenangi badan jalan.
Gorong-gorong saluran air menjadi bagian yang sangat penting dalam mengamankan badan jalan yang sudah dirabat beton agar tidak terendam air saat musim hujan sehingga tidak mudah rusak dan tahan lama.
Dengan adanya perbaikan jalan tersebut kini masyarakat lebih mudah untuk mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan, sehingga bisa mengurangi biaya buruh karena mobil bisa langsung masuk ke lokasi hasil pertanian warga.
TMMD yang dilaksanakan selama ini merupakan pengabdian tanpa batas TNI untuk terus memperkokoh sinergitas antara TNI, Pemda, Polri dan masyarakat dengan mengedepankan sistem gotong royong untuk memupuk kebersamaan dan keakraban semua komponen masyarakat serta efisiensi dari segi anggaran.
"Jalan itu benar-benar dibutuhkan warga, sekaligus membukakan gerbang menuju masa depan yang lebih baik," jelas Kapendam.
Kapendam berharap hasil dari TMMD dapat dirasakan oleh masyarakat setempat serta dapat dipelihara agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Keberhasilan pelaksanaan TMMD dilihat dari tercapainya kedua sasaran yaitu fisik dan non fisik yang berjalan secara berkesinambungan.
Selama satu bulan proses pembangunan tentu tak lepas dari sejumlah kendala, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, S.Sos., selaku Dansatgas TMMD ke-110 di Jembrana menuturkan, pihaknya harus mensiasati secara cermat sulitnya akses transportasi saat dropping material karena kondisi jalan yang becek dan licin menuju lokasi sasaran sehingga terpaksa dilakukan dengan cara dilangsir menggunakan kendaaran semi off road yang telah di modifikasi.
“Sebelum material dilangsir menuju titik sasaran, material tersebut dikumpulkan di satu titik yang dilangsir menggunakan dump truk kecil dengan kapasitas yang lebih sedikit dari kapasitas normal, khusus medan yang lebih sulit, melangsir material di titik tersebut digunakan cara kombinasi kendaraan semi off road agar sesuai dengan medan yang dihadapi,” tutur Dandim Haruna.
Di samping itu, meski di tengah pandemi Covid-19, sinergitas oleh Pimpinan TNI, Pemerintah Pusat dan Daerah termasuk masyarakat desa membuat program tetap berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, sebagai upaya dalam mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, penerapan protokol kesehatan secara ketat diberlakukan selama pelaksanaan TMMD.
Salah satu upaya dilakukan dengan membagikan masker baru kepada Personel Satgas TMMD beserta warga masyarakat yang terlibat pembangunan rabat beton.
Yang terpenting, bagi Pangdam yakni menekankan agar dalam pelaksanaan di lapangan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
Dalam kegiatan non fisik pun disarankan agar lebih mengintensifkan pada kegiatan penyuluhan tentang Covid-19.
"Hal ini dimaksudkan guna mencegah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar disiplin melaksanakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, sehingga tidak mudah tertular Covid-19," jelas Pangdam Selaku Pengendali Kegiatan Operasional (PKO) TMMD.
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menambahkan, Program TMMD bertujuan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan serta memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat yang kokoh, tangguh dan kuat.
Program TMMD juga relevan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan pembangunan ekonomi nasional salah satunya dari konsumsi lokal.
Pati Staf Ahli Tingkat III KASAD bidang Kemsos Mayjen TNI Karmin Suharna S.I.P., M.A dalam kunjungannya di Jembrana menyampaikan, Kabupaten tersebut merupakan daerah pusat pertanian, yang relevan dikembangkan saat situasi pandemi Covid-19 melalui peningkatan infrastruktur pertanian.
Maka dari itu, pembangunan jalan ini diupayakan untuk mendorong peningkatkan konsumsi lokal dengan produksi pertanian.
“Harus kita akui kerugian yang paling utama disaat sekarang adalah dari sektor pariwisata tetapi kebutuhan utama yang kita rasakan untuk masyarakat yang tidak pernah berhenti kebutuhan makanan pokok yang merupakan pertanian, dari sektor pertanian seperti kelapa, coklat, padi dan lain sebagainya,” sebutnya.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mengaku sangat mengapresiasi kepada Kodim/1617 Jembrana.
Menurutnya, program TMMD bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Dengan adanya perbaikan jalan melalui rabat beton di wilayah ini tentu memudahkan mobilitas warga dalam aktivitas sehari-hari.
“Kegiatan TMMD ini hendaknya didukung oleh semua pihak. Dengan semangat gotong royong yang luar biasa TNI memberikan pengabdian yang luar biasa kepada rakyat. Terima kasih atas perhatian TNI kepada daerah melalui TMMD ini. Dalam waktu 1 bulan kita sudah memiliki infrastruktur yang menghubungkan 3 dusun," ujarnya.
Salah seorang warga Banjar Sawe, Desa Batu Agung, Jembrana, l Putu Gede Oka Priadnyana (37) mengatakan, mobilitas warga semakin mudah setelah adanya rabat jalan beton hasil dari program TMMD.
Sebelum adanya rabat beton, jalan yang berada tepat di depan rumahnya itu sangat sulit untuk dilalui terlebih saat musim hujan lantaran jalan menjadi licin dan berlumpur sehingga aktivitas warga Banjar Sawe dan Banjar lainnya sangat terganggu bahkan harus memutar arah.
Sekarang warga Banjar Sawe bisa langsung menuju Banjar Palungan Batu maupun Banjar Petanahan tanpa harus memutar balik sehingga lebih efisien dalam waktu dan kebutuhan lainnya.
Warga semakin dimudahkan saat pergi ke kebun maupun membawa hasil panen serta aktivitas mobilitas lain.
“Kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk ongkos buruh karena hasil panen bisa langsung kami bawa ke rumah ataupun pembeli bisa langsung mengambil hasil bumi di kebun petani,” ucap Putu Oka.
Pasangan suami isteri I Gusti Agung Kade Darmawan (42) dan Komang Ayu Mastuti (36) warga desa setempat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dan terkhusus kepada TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD atas dedikasinya telah berjuang dalam pembangunan desa.
“Terima kasih bapak-bapak TNI dan personel yang mencurahkan perhatian dan dedikasinya kepada masyarakat desa kami sehingga memudahkan kami mengangkut dan menjual hasiil perkebunan ddan pertanian kami untuk dijual ke pasar. Terima kasih juga kami diberi kambing untuk dipelihara, semoga hasilnya dirasakan sampai anak cucu kami,” ungkapnya.
Sedangkan secara umum untuk wilayah teritorial Kodam IX/Udayana, TMMD juga dilaksanakan di 2 lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan 1 lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dua lokasi berada di Provinsi NTT yakni di wilayah Kodim 1603/Sikka, pertama tepatnya di Desa Kloang Popot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.
Kedua di wilayah Kodim 1618/TTU yang terletak di Desa Motadik, Kecamatan Biboki Analu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sedangkan untuk Provinsi NTB, TMMD digelar di wilayah Kodim 1608/Bima yakni di Desa Nontotera, Tolouwi dan Waro Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Sehingga total ada 4 lokasi yang menjadi sasaran TMMD ke-110 Kodam IX/Udayana.(*).