Berita Bali

Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat

kepolisian Bali memperketat pengawasan di gereja-gereja jelang perayaan Paskah dan akses masuk-keluar ke markas kepolisian di wilayah Bali.

(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Anggota kepolisian melakukan penjagaan saat umat Katolik menjalani ibadah Pekan Suci Minggu Palma di Gereja Katedral Denpasar, Minggu 28 Maret 2021. Pasca ledakan di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan, pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat di areal Gereja - Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat 

"Baru tau almarhum (aktif main Airgun, Red) di Instagram. Itu juga setelah kejadian," tambahnya.

Sementara, Ali menduga kalau ada yang menjemput dan menjerumuskan anaknya hingga nekat melakukan aksi teror itu.

"Ada yang jemput dia, enggak mungkin dia kaya gitu. Ada yang nuntun dia. Itu pasti ada yang ngasih, enggak mungkin main tembak-tembakan," ucap Tioria menirukan jawaban Ali saat ditanya terkait kepemilikan Airgun.

Kepolisian masih terus mendalami kasus penyerangan Mabes Polri yang dilakukan oleh ZA. Aksi ZA menyerang Mabes Polri merupakan inisiatif dirinya sendiri atau istilah lainnya Lone Wolf.

"Iya ZA. Tidak ada (pelaku lain), walaupun sekali lagi Densus mendalami proses tersebut," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 1 April 2021.

Rusdi juga menjelaskan bagaimana ZA mendapatkan senjata api dalam melakukan aksinya, pada Rabu 31 Maret 2021 sore.

"Mereka mendapat itu semua, sekarang ini kan internet luar biasa. Apa pun dari internet dari media sosial semua bisa dia dapatkan," katanya.

ZA diketahui sempat lolos dari pemeriksaan kepolisian yang berjaga di pos jaga hingga masuk ke area Mabes Polri dengan membawa senjata api jenis pistol.

Menurut Rusdi, kemungkinan senjata api tersebut ditaruh di bagian tubuh ZA ketika mendatangi Mabes Polri.

"Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia. Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau di mana ya dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan," katanya.

Rusdi juga memastikan, akan meneliti soal alasan ZA di-dropout dari kampusnya.

AZ merupakan mantan mahasiswi yang dropout pada semester lima.

"Kita meneliti lagi, mendalami penyebabnya ketika semester V harus meninggalkan kampus," katanya.

"Berdasarkan profiling maka yang bersangkutan adalah tersangka lone wolf yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan postingan di sosial media. Mantan mahasiswi di salah satu kampus dan DO semester 5," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021.

Selain itu dalam penyelidikan, petugas juga kata Listyo menemukan surat wasiat yang dibuat pelaku sebelum beraksi.

Selain itu juga ditemukan pesan dalam grup WhassApp keluarga pelaku yang isinya akan pamit.

"Ditemukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," katanya.

Mantan narapidana teroris, Nasir Abbas menilai, rangkaian aksi teror itu memiliki kesamaan, yakni pelaku melakukan pengkafiran kepada Muslim yang lain.

Mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI) ini mengatakan, kesamaan tersebut terlihat dari surat wasiat yang ditulis para pelaku.

"Akhirnya terungkaplah identitas dia (pelaku) dan kemudian ditemukan surat wasiat. Saya sempat membaca, dari situ bisa dilihat bagaimana kuatnya indoktrinasi yang tertanam dalam diri pelaku," kata Nasir, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.

Nasir menemukan ada kesamaan atau satu pemahaman dari para pelaku untuk melakukan aksinya.

Para terduga teroris itu, lanjut Nasir, memiliki kesamaan mengkafirkan muslim lainnya. Juga menganggap pemerintah adalah musuh mereka.

(tribun network/yud/den/kompastv)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved