Corona di Bali
Almarhum Wayan Sutena Sempat Menolak Dipasang Ventilator, Minta Bejuang Terlebih Dahulu
Rasa duka mendalam masih dirasakan Pande Agus Surya Suweca Khana, putra dari politisi senior PDIP asal Klungkung yang menghembuskan napas terakhir
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Rasa duka mendalam masih dirasakan Pande Agus Surya Suweca Khana, putra dari politisi senior PDIP asal Klungkung yang menghembuskan napas terakhir di RSUP Sanglah, Jumat 2 April 2021 malam kemarin.
Menurut sang putra, Wayan Sutena sempat menolak dipasangi ventilator dan meminta tetap berjuang melewati sakitnya.
"Bapak (Wayan Sutena) sempat tidur lama 5 sampai 6 jam, dan bangun sekitar jam 9 malam. Saat itu dokter meminta keluarga untuk dipasangi ventilator, tapi bapak tidak mau."
"Bilang mau berjuang dulu. Sekitar 30 menit berlalu, kami ada kabar bapak sudah tidak ada," ujar Pande Agus, Sabtu 3 April 2021.
Baca juga: Guna Mempercepat Pemulihan Ekonomi Bali, Pegawai Perbankan se-Bali Dukung Program Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Politisi Senior PDIP Bali Meninggal Akibat Covid-19, Adi Wiryatama: Dia Jarang Sakit, Jarang Ngeluh
Iapun menceritakan, awal mula Wayan Sutena dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Sekira pertengan Maret lalu, Wayan Sutena hendak rapat bersama Gubernur Wayan Koster di rumah jabatannya.
Sebelum bertemu Gubernur, Wayan Sutena langsung rapid test antigen dan hasilnya reaktif.
" Saat itu bapak memang sudah demam, bapak lalu sempat diminta untuk isolasi mandiri,"jelasnya.
Namun demam Wayan Sutena tidak kunjung turun, sehingga pihak keluarga memutuskan membawanya ke Labkes Provinsi Bali.
Baca juga: 128 Ribu Orang Telah Disuntikkan Vaksin Covid-19 di Denpasar, Kadiskes: Prokes Tetap Wajib
"Saat itu bapak langsung diswab dan hasilnya positif Covid-19," jelas Pande.
Dengan hasil itu, Wayan Sutena langsung diisolasi dan dirawat di RS Bali Mandara dengan gejala batuk dan sesak.
"Sebelumnya, bapak memang ada riwayat jantung dan hipertensi. Bapak juga sudah menjalani vaksinasi sekali. Harus dirawat karena sudah ada peradangan pada paru-parunya," jelasnya.
Lalu 4 hari lalu, Sutena pun harus dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kondisi Sutena terus menurun, dan menghembuskan napas terakhirnya, Jumat 2 April 2021.
Jenazah Wayan Sutena rencananya akan dikremasi di Krematorium Punduk Dawa, Senin 5 April 2021.
Acara kremasi nanti juga dihadiri pihak keluarga, dengan mengenakan APD lengkap.
"Kami sudah setor 15 nama dari pihak keluarga untuk ikut prosesi kremasi. Nanti rencananya kami juga mengenakan APD lengkap," ungkapnya.
Baca juga: Profil Bupati Bandung Barat Aa Umbara, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Terkait Penanganan Covid-19
Jarang Sakit
Seorang politisi PDIP Bali yang bernama I Wayan Sutena (54) dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Menurut informasi sebelumnya, ia meninggal pada, Jumat 2 April 2021 kemarin.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi pasti kapan Politisi yang berasal dari Desa Tegak, Kabupaten Klungkung tersebut terinfeksi Covid-19.
"Terus terang saja nggih, saya belum dapat pasti kapan mulai sakitnya. Yang saya dengar gara-gara karena Covid-19."
"Saya dengar dia kena Covid-19 dan itu jadi meninggal. Saya juga merasa ikut berbelasungkawa atas meninggalnya, beliau merupakan kader terbaik dari PDI Perjuangan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa ia merasa kaget karena diketahui jarang mengeluh dan sakit.
"Jadi dia jarang sakit, jarang ngeluh, jarang apa tiba tiba meninggal. Saya selaku koleganya merasa kehilangan karena meninggalnya Sutena ini tiba-tiba."
"Dia orang yang sangat gigih ajak ngurus partai dari dululah. Sekarang tiba-tiba meninggal," tambahnya.
Adi Wiryatama juga menambahkan, yang bersangkutan memang sempat dirawat di rumah sakit.
Namun ia mengaku tak mengetahui sejak kapan beliau dirawat.
"Ya saya kurang tahu pasti. Tapi kalau dia Covid-19 pasti dibawa ke rumah sakit. Tapi kapan dan di mana saya belum tahu pasti," tambahnya. (*)
Berita lainnya di Terkini Covid