Serangan di Mabes Polri
Densus 88 Bekuk Penjual Senjata ke ZA di Kota Banda Aceh
Hingga kini tim Densus 88 masih terus mendalami dan memeriksa MK untuk mengetahui motif MK menjual senjata kepada ZA.
Tioria mengungkap, Ali dan pihak keluarga baru tahu ZA aktif dalam kegiatan menembak setelah kejadian penyerangan di Mabes Polri. Saat itu, keluarga tahu dari akun media sosial ZA yang menampilkan foto-foto menembak.
"Baru tahu almarhumah (aktif main Air gun--red) di Instagram. Itu juga setelah kejadian," tambahnya, Kamis 1 April 2021./4).
Ali menduga ada yang menjemput dan menjerumuskan anaknya hingga nekat melakukan aksi teror itu."Ada yang jemput dia, enggak mungkin dia kaya gitu. Ada yang nuntun dia," kata Ali.
"Itu pasti ada yang ngasih, enggak mungkin main tembak-tembakan," ucap Tioria menirukan jawaban Ali saat ditanya terkait kepemilikan Airgun.
Target Utama Milenial
Sementara Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengatakan, generasi milenial adalah target yang diincar oleh kelompok terorisme untuk direkrut menjadi anggota baru.
Menurut dia, kelompok teroris memang sengaja menargetkan anggota barunya pada masyarakat yang cenderung tidak kritis dan menelan semua informasi yang diberikan.
"Memang milenial ini menjadi target utama dari mereka (kelompok terorisme)," kata Wawan dalam diskusi daring, Sabtu 3 April 2021.
Oleh karena itu, Wawan mengingatkan agar semua masyarakat, termasuk generasi milenial mengecek ulang informasi yang mereka temukan.
Selain itu, menanyakan hal yang belum jelas atau belum dimengerti pada para ulama dan ahli yang sudah memiliki pengalaman. "Dengan maksud supaya kajian-kajian ini akan lebih komprehensif serta apakah ashabunuzul itu cocok," ujar dia.
Wawan meminta orangtua mengawasi materi bacaan anak generasi milenial. Menurut dia, hanya pengawasan orangtua yang bisa mencegah munculnya fenomena lone wolf atau pergerakan sendiri dalam aksi terorisme.
"Kita selalu dorong supaya bacaan darin kaum milenial dikontrol oleh orangtua," kata dia. (tribun network)
