Lebih dari 60 Orang Tewas Akibat Bencana di NTT, Puluhan Orang Masih Hilang, Evakuasi Terkendala
Lebih dari 60 Orang Tewas Akibat Bencana di NTT, Puluhan Orang Masih Hilang, Evakuasi Terkendala
Pasalnya, dipenuhi lumpur dan tidak ada alat berat di lokasi kejadian.
"Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur," katanya.
Doni Monardo ke NTT
Pemerintah Provinsi NTT terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kondisi bencana dan penanganan bencana di sebagian wilayah provinsi itu.
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo akan meninjau Kabupaten Flores Timur yang menjadi wilayah dengan dampak terparah.
"Kami lagi di Jakarta sedang koordinasi dengan BNPB. Rencananya besok pagi pak Kepala BNPB akan turun langsung ke Larantuka," ujar Wakil Gubernur NTT, Josef Adrianus Nae Soi, Minggu (4/4) malam.
Dalam konferensi pers Minggu malam, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati menyebut korban banjir bandang hingga saat ini berjumlah 41 orang. Selain itu, ada 9 orang luka dan 7 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Baca juga: INFO Terkini: Warga di Flores Timur Tertimbun Longsor, Korban Tewas 63 Orang, Evakuasi Terkendala
Raditya Jati mengatakan, pihak BNPB melalui Pusdalops akan terus melakukan update data korban sesuai dengan verifikasi dari tim BPBD di lapangan.
BNPB melalui BPBD juga telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi para korban.
Selain di Kabupaten Flores Timur, banjir bandang juga menerjang Kabupaten Lembata dan Kabupaten Malaka. Demikian pula di Kabupaten Alor.

Dihubungi Minggu siang, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT, Thomas Bangke menyebut, sebanyak 8 kabupaten/kota di NTT terdampak cuaca ekstrem yang disebabkan Badai Siklon Tropis yang bergerak di Laut Sawu.
Kedelapan daerah itu terdiri dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Malaka, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur khususnya wilayah pulau Adonara.
Thomas menyebut dua wilayah terparah yakni di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Malaka.
Di Pulau Adonara, kata dia, terjadi banjir bandang pada Sabtu (3/4). BPBD masih melakukan pendataan dan penanganan.
Sementara akses dari 4 kecamatan di ke Betun, ibukota Kabupaten Malaka juga putus total akibat bergesernya jembatan Benenain di Wilayah Weliman. Hal itu disebabkan meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Benenain.
Terkait banjir itu, Thomas berharap bisa segera surut jika intensitas hujan menurun. Selain 8 daerah itu, Thomas juga menyebut masih ada laporan dari daerah terkait potensi bencana di wilayah lain.