Terduga Teroris Mengaku Simpatisan FPI dan Berencana Teror SPBU, Kuasa Hukum Rizieq: FPI Sudah Bubar

Terduga Teroris Mengaku Simpatisan FPI dan Berencana Teror SPBU, Kuasa Hukum Rizieq: FPI Sudah Bubar

Editor: Widyartha Suryawan
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi - Pasukan Brimob Polri melakukan penyisiran dan penjagaan ketat usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). 

Mereka pun mengaku telah merencanakan aksi teror di tanah air.

Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror dengan meledakkan SPBU untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab.

Dalam video yang beredar, awalnya Bambang mengaku sebagai salah satu simpatisan FPI sejak Desember 2020 lalu.

Rumah terduga teroris yang menyerang di Mabes Polri di Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur itu telah dipasangi garis polisi, Rabu (31/3/2021) malam.
Rumah terduga teroris yang menyerang di Mabes Polri di Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur itu telah dipasangi garis polisi, Rabu (31/3/2021) malam. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)

"Saya Bambang Setiono mengaku bahwa menjadi simpatis FPI sejak awal Desember 2020. Bergabung majelis Latif Alyasin," kata Bambang.

Bambang menyatakan dirinya mengetahui pembuatan bom aseton peroksida (TATP) yang dilakukan Zulaimi Agus atas perintah Husein Hasni.

Ia juga mengakui telah merencanakan penyerangan bom molotov terhadap toko usaha hingga tokoh warga keturunan.

"(Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi," kata Bambang dalam video yang beredar pada Sabtu (3/4/2021) lalu.

"Merencanakan penyerangan di SPBU dengan menggunakan bom molotov untuk menuntut bebasnya HRS dan merencanakan aksi pelemparan bom warga keturunan atau toko usaha milik warga keturunan," tambahnya.

Ia juga mengaku telah merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo di daerah Jakarta.

Tak hanya itu, Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.

"Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," ungkap dia.

Baca juga: Senjata yang Digunakan ZA Saat Serang Mabes Polri Dibeli Secara Online, Penjual Ditangkap Densus 88

Bambang memastikan, pengakuannya dalam video tersebut merupakan tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya.

Sementara, terduga teroris lainnya bernama Zulaimi Agus mengakui perbuatannya sebagai salah satu perakit bom aseton peroksida (TATP).

Bukan hanya perakit, dia juga orang yang dipercaya mengajar dalam merakit bom kepada kelompoknya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved