Serba Serbi

Arti Sugihan Jawa Dan Sugihan Bali, Dua Hari Suci Sebelum Galungan Dalam Hindu Bali

Dijelaskan oleh Jero Mangku Ketut Maliarsa, inilah arti Sugihan berdasarkan perhitungan kalender Bali. 

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/ Ida Ayu Made Sadnyari
Umat Hindu Bali melaksanakan persembahyangan Sugihan Jawa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebelum umat Hindu Bali merayakan hari raya Galungan, ada hari yang disebut Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Sugihan Jawa dan Sugihan Bali dirayakan pada pertengahan Apil 2021. 

Ada dua makna berbeda dari kedua Sugihan ini.

Dijelaskan oleh Jero Mangku Ketut Maliarsa, inilah arti Sugihan berdasarkan perhitungan kalender Bali. 

Untuk bulan April 2021 ini, umat Hindu merayakan hari suci keagamaan sebanyak 17 hari  suci.

Dari sekian itu, ada dua hari suci yang menjadi perhatian yaitu  hari suci (rahinan) Sugian Jawa yang tepat pada Wrespati wuku Sungsang Kamis, 8 April 2021.

Serta rahina Sukra, Kajeng Kliwon Uwudan, wuku Sungsang yang disebut Hari suci Sugihan Bali Jumat, 9 April 2021.

Hari suci Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, sangat diyakini oleh umat Hindu sebagai hari suci yang sangat tepat untuk melaksanakan ritual dalam rangka penyucian atau pebersihan bhuana agung, alam semesta (makrokosmos).

Serta penyucian alam manusia sendiri atau bhuana alit (mikrokosmos).

"Pembersihan atau penyucian bhuana agung dengan cara membersihkan alam dari sampah-sampah, menjaga kelestarian alam dan juga membersihkan palinggih, tempat persembahyangan sehingga tampak bersih dalam rangka akan menghaturkan sesaji," jelasnya kepada Tribun Bali, Senin 5 April 2021.

Pada saat itu, juga datangnya hari besar kemenangan dharma pada hari suci Galungan.

"Hari suci Sugihan Bali sangat diyakini untuk membersihkan bhuwana alit alam manusia itu sendiri, yang sering disebut mikrokosmos. Sehingga tumbuh kesucian lahir dan batin," tegas pemangku asal Bon Dalem ini.

Secara filosofi, menurut lontar Sundarigama bahwa kata 'Sugihan' dari kata Sugi yang artinya penyucian atau pembersihan dan mendapat sufiks - an artinya membuat jadi.

Yang berarti membuat jadi bersih atau suci,baik bhuwana agung, maupun bhuana alitnya.

"Kata Jawa, pada Sugihan Jawa beranalogi dengan jaba yang artinya luar yaitu alam semesta. Kata Bali berarti kembali ke dalam diri sendiri alam manusia itu sendiri," jelas pemangku Pura Campuhan Windhu Segara ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved