Human Interest Story
Kisah Pilu Tiga Bersaudara Yatim Piatu Asal Karangasem, Biasa Hanya Makan Nasi Putih Tanpa Lauk Pauk
Semua kegiatan kesehariannya dilakukan bersama. Seperti memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menjaga adiknya yang belum bersekolah
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Dari relawan memberikan sembako berupa beras, mie, dan kebutuhan lainya.
Atap rumah serta dindingnya yang rusak diperbaiki oleh Relawan Komunitas Peduli Bali.
Diberikan tempat tidur, hingga kebutuhan yang dibutuhkannya. Rencana adik I Ketut Pait akan disekolahkan oleh Komunitas.
"Saya sebagai sepupunya bersyukur dengan bantuan tersebut. Ni Komang Desi yang semula jualan di Denpasar sekarang berhenti karena kebutuhan adiknya terpenuhi," kata Gede Andi.
Saat ini kondisi rumahnya sudah layak ditempati, tidak rusak seperti sebelumnya.
Koordinator Relawan Komunitas Peduli Bali, Gede Wirya, mengaku sempat memberi bantuan sembako dan memperbaiki rumah ketiga bocah yatim piatu.
Rencananya, para donatur yang tergabung di Komunitas Peduli Bali akan menanggung biaya sekolah mereka.
Harapannya mereka tidak sampai putus sekolah.
Bayangkan diusia yang baru 13 tahun, I Ketut Pait harus menjalankan tugas orang dewasa untuk kakak serta adiknya.
Baca juga: Sekitar 4 Ribu Kepala Keluarga di Karangasem Bali Belum Miliki Rumah
Memasak, menyabit rumput, mengerjakan pekerjaan rumah hingga menjaga adiknya.
Kakak kedua Ni Komang Desi terpaksa jualan karena di kampung mereka tak punya pekerjaan.
"Tubuhnya kurus seperti kurang gizi. Saat kami temui mereka lagi makan nasi dengan sambal bawang (tanpa cabai). Menurut pengakuannya, mereka terbiasa makan nasi hanya dengan sambal, bahkan hanya makan nasi putih. Jarang sekali mereka makan sayur beserta daging," jelas Gede Wirya.(*)
Artikel lainnya di Berita Karangasem