Berita Jembrana

Siswa SMP 1 Melaya Nampak Mulai Belajar ke Sekolah, Disdikpora Jembrana: Masih Klinik Pembelajaran

Atas hal ini Kepala Bidang Pendidikan Dasar Jembrana I Nyoman Wenten mengaku, bahwa pembelajaran ini disebut klinik pembelajaran.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Siswa-siswi SMP Melaya yang nampak usai keluar dari pembelajaran tatap muka. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pembelajaran secara daring dilakukan sejak pandemi Covid berlangsung.

Kali ini, PTM (Pembelajaran Tatap Muka), yang sempat tertunda pelaksanaannya sudah mulai nampak digelar.

Salah satunya nampak terlihat di SMP Melaya, yang terpantau oleh wartawan Selasa 6 April 2021 siang tadi.

Pantauan Tribun Bali, bahwa puluhan siswa keluar dari SMP 1 Melaya siang tadi.

Baca juga: Walau Terkendala Jalan dan Cuaca, Pengerjaan Rabat Beton TMMD Kodim Jembrana Rampung Tepat Waktu

Para siswa keluar dari sekolah dengan mengenakan pakaian putih-biru dan menyeberang ke jalan raya.

Baik perempuan dan laki-laki seluruhnya menaati protokol kesehatan dengan penggunaan masker.

Atas hal ini Kepala Bidang Pendidikan Dasar Jembrana I Nyoman Wenten mengaku, bahwa pembelajaran ini disebut klinik pembelajaran.

“Masih klinik pembelajaran sebelum dilakukannya tatap muka yang sebenarnya.

Jadi semacam uji coba dengan sebagian siswa dalam satu kelas,” ucapnya ketika dikonfirmasi.

Wenten menjelaskan, klinik pembelajaran nantinya adalah sebagai evaluasi, apakah sekolah siap untuk menjalankan PTM dengan protokol kesehatan.

Pendek kata, sekolah mesti mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan di sekolah.

Dan pihaknya masih menunggu untuk izin Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana untuk kapan dimulainya PTM tersebut.

“Masih menunggu, dan kami harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak Satgas,” jelasnya.

Wenten menambahkan, beberapa waktu yang lalu, sempat diadakan rapat dengan Kepala sekolah SMP di Jembrana.

Baca juga: Bupati Tamba Lantik I Nengah Ledang Sebagai Sekda Jembrana

Salah satunya membahas mengenai ujian akhir tahun bulan Mei mendatang.

Rencananya, UAS itu akan dilaksanakan secara tatap muka.

Sebelum dilaksanakan ujian akhir tahun tatap muka, perlu dilakukan uji coba di masing-masing sekolah.

Hal itu dilakukan, menimbang ujian secara daring subjektif, sehingga harus dilakukan secara tatap muka.

“Karena cukup subjektif. Jadi memang harus dilakukan dengan tatap muka,” bebernya. (*)

Artikel lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved