Berita Bali
Babi Langka dan Harga Tinggi di Pasaran, Komisi II DPRD Bali Dorong Anggaran Peternakan Ditingkatkan
Kelangkaan dan naiknya harga babi di pasaran jelang hari raya Galungan mendapat atensi dari DPRD Bali.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kelangkaan dan naiknya harga babi di pasaran jelang hari raya Galungan mendapat atensi dari DPRD Bali.
Padahal, seperti diketahui jelang Hari Raya Galungan itu, umat Hindu di Bali biasanya memotong Babi untuk dipersembahkan dan juga dikonsumsi.
Mengenai fenomena tersebut, Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi mengatakan bahwa kelangkaan dan naiknya harga babi di pasaran ini telah berulang-kali diramalkannya sejak lama, yakni sejak awal merebaknya wabah virus African Swine Flu (ASF) pada 2020.
Oleh sebab itu, pihaknya kembali mendorong agar anggaran peternakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ditingkatkan di APBD.
Baca juga: Jelang Hari Raya Galungan 2021, Harga Daging Babi di Badung Bali Capai Rp 85.000 Per Kilo
“Kami dari tahun lalu wanti-wanti, sekarang ya anggaran di bidang peternakan harus digenjot dan menjadi bahan evaluasi kedepan,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu 7 April 2021.
Ia menceritakan bahwa saat itu (2020), pihaknya telah menganggarkan Rp 20 miliar untuk bidang peternakan.
Akan tetapi, justru oleh Pemprov Bali anggaran tersebut malah hanya disetujui sebesar Rp 5 miliar.
Hal ini menurutnya membuat Pemprov Bali terkesan tidak siap dalam menghadapi ASF saat itu.
“Jangan sampai terulang lagi, kita sudah anggarkan Rp 20 miliar disetujui Rp 5 miliar, kan lucu.
Semestinya sedia payung sebelum hujan. Karena ini akan berjalan terus dan dievaluasi terus,” tegasnya.
Kresna Budi menambahkan bagaimanapun caranya, paling tidak peternak dan masyarakat sama-sama diuntungkan.
Lantaran terlanjur seperti sekarang, ia pun mengatakan berikan peternak babi bergembira dulu dengan seharga daging babi saat ini.
“Ya biarkan peternak babi gembira dulu, baru saja tertimpa musibah.
Sekarang berikan harga naik, kasilah dulu. Kedepan bagaimana Dinas Pertanian yang membidangi peternakan, hal ini sebagai acuan kedepan.
Baca juga: Pastikan Aman Dikonsumsi, Babi yang Dipotong Jelang Galungan di Badung Akan Diperiksa Kesehatannya
Supaya saling menguntungkan antara peternak dan masyarakat,” paparnya.
Politikus yang juga Ketua DPD II Golkar Buleleng ini mengingatkan bahwa kejadian ini sebagai momen untuk evaluasi bersama.
Diharapkannya, kejadian serupa tidak terulang kembali di tahun-tahun mendatang.
“Sekarang ini anggap sebagai pembelajaran kita semua.
Sebab semua hal perlu acuan kedepannya. Jangan sampai terulang kembali,” lanjutnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali