BAZNAS Antisipasi Penyaluran Zakat untuk Teroris, Potensi Zakat Setahun Rp 12,7 Triliun

Sebelumnya 500 kotak amal di Deli Serdang Sumatera Utara disita karena diduga digunakan untuk mendanai aksi terorisme.

Editor: DionDBPutra
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Noor Achmad 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan Bareskrim Polri untuk menelusuri adanya penghimpunan zakat untuk .

Ketua BAZNAS Noor Achmad mengatakan, adanya temuan adanya kotak amal atau penghimpunan zakat yang dilakukan lembaga amil zakat (LAZ) tertentu yang diduga untuk mendanai kegiatan terorisme bukan merupakan tanggungjawabnya.

"Kami akan mencari siapa organisasi tersebut dan bagaimana kerja mereka. Tentu saja kami akan bekerja sama dengan Kepolisian, karena kami kemarin didatangi Bareskrim dan juga Densus 88," kata Noor saat berbincang khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin 5 April 2021.

Baca juga: Waktu Paling Tepat Membayar Zakat Fitrah

Baca juga: 5 Keutamaan Menunaikan Zakat Fitrah

Sebelumnya 500 kotak amal di Deli Serdang Sumatera Utara disita karena diduga digunakan untuk mendanai aksi terorisme.

Tidak hanya itu, Densus 88 Antiteror Polri juga mengamankan kotak amal saat menggerebek terduga teroris di Surabaya pada Jumat 2 April 2021.

"Sekarang ini banyak dikatakan ada organisasi, yang dikumpulkan dari masyarakat, bahkan mengatasnamakan dirinya LAZ tertentu untuk kegiatan terorisme maka itu di luar tanggungjawab kami," katanya.

Noor mengatakan, Rakornas BAZNAS kali ini antara lain membahas bagaimana menghentikan pihak pihak yang mengatasnamakan pengumpul zakat menghimpun dana dari masyarakat untuk kegiatan terorisme.

"Rapat kordinasi ini sangat strategis untuk saat sekarang ini, kita akan melakukan sebuah kekuatan atau koordinasi kekuatan Baznas itu sendiri, sekaligus kordinasi pengumpulan, kordinasi pendsitribusian, dan sekaligus kordinasi agar benar-benar yang dilakukan di seluruh indonesia, aman NKRI, aman syar'i, dan aman regulasi," ujarnya.

Noor juga mengatakan BAZNAS akan memperkuat sistem kelembagaan serta sistem kerja agar efektif dan efisien.

Menurut Noor, lembaganya akan memperkuat sistem kordinasi dan konsultasi dari pusat hingga ke kKabupaten, termasuk kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang berada di bawah naungan BAZNAS.

Ia mengatakan BAZNAS hanya bisa memperkuat koordinasi dan konsultasi karena tidak memiliki kewenangan instruksi.

"Karena di satu sisi kita diwajibkan menjadi pengelola zakat nasional, di sisi lain kita tidak bisa instruksi," katanya.

Selain penguatan kelembagaan, BAZNAS akan memperkuat sistem kerja dengan membangun sistem Informasi, Komunikasi dan Teknologi (ICT). Sistem tersebut mencakup koordinasi pengumpulan dan pendistribusian zakat dari pusat hingga ke daerah.

"Sehingga kita betul-betul dipercaya masyarakat. WEB BAZNAS akan terus di-update sehingga dengan demikian kepercayaan masyarakat terus bertambah. Karena yang kita khawatirkan adalah orang bertanya untuk apa sih BAZNAS mengumpulkan zakat dan dikemanakan zakatnya, itu yang paling kita khawatirkan," katanya.

Sejak didapuk memimpin BAZNAS, Noor bertekad menjadikan lembaganya sebagai lembaga utama untuk menyejahterakan umat.

Oleh karena itu program utama yang akan dilakukan yakni penguatan kelembagaan dari pusat hingga ke daerah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved