Berita Klungkung

Angin Puting Beliung di Klungkung Bali Tidak Berkaitan Siklon Tropis Seroja

TRC BPBD Klungkung, Kamis 8 April 2021, melakukan pendataan untuk mengetahui dampak kerugian dari bencana angin puting beliung di Klungkung

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Atap kanopi milik seorang warga di Klungkung jatuh di persawahan setelah diterjang angin puting beliung Rabu 7 April 2021 - Angin Puting Beliung di Klungkung Bali Tidak Berkaitan Siklon Tropis Seroja 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - TRC BPBD Klungkung, Kamis 8 April 2021, melakukan pendataan untuk mengetahui dampak kerugian dari bencana angin puting beliung yang terjadi pada Rabu 7 April 2021 malam.

Setelah BPBD Klungkung berkoordinasi dengan BMKG, ternyata angin puting beliung yang terjadi di Klungkung, Bali, tidak berkaitan dengan siklon tropis seroja.

"Kami kemarin sudah berkoordinasi dengam BMKG, dan ternyata angin puting beliung yang terjadi di Klungkung tidak berkaitan dengan siklon tropis seroja," ujar Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Kamis 8 April 2021.

Menurutnya, bencana yang terjadi di Klungkung merupakan angin puting beliung biasa, yang terjadi karena adanya tabrakan antara udara hangat yang lembap dengan udara dingin yang kering.

Baca juga: Kemensos Siapkan Rp 3,9 Miliar untuk Tanggap Bencana NTB dan NTB, Risma: Mari Bantu Saudara Kita

Baca juga: 8 Personel Basarnas Bali Diberangkatkan Bantu Operasi SAR Bencana NTT

Baca juga: Warga Bali Galang Bantuan Bagi Korban Bencana di Nusa Tenggara Timur

"Pendataan masih kami lakukan. Dari kejadian ini ada 30 rumah yang alami kerusakan, semuanya di wilayah Kecamatan Klungkung," ujar Widiada.

Terjangan Angin Puting Beliung di Klungkung Bali, Atap Kanopi Warga Berterbangan

Beberapa warga di seputaran Kelurahan Semarapura Kelod, Klungkung, Kamis 8 April 2021 pagi, sudah sibuk memperbaiki atap rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi, Rabu 7 April 2021 malam.

Seperti yang dialami seorang warga di Jalan Rijasa I, Gede Yudi Pradnyana (35), ia melihat sendiri atap kanopi di rumahnya terbang terbawa angin kencang.

"Saya lihat atap kanopi saya terbang terbawa angin," ujar Gede Yudi saat ditemui di kediamannya, Kamis 8 April 2021.

Ia pun menceritakan kejadian angin kencang yang terjadi, Rabu 7 April 2021 sekira pukul 17.00 Wita tersebut.

Awalnya ia mengaku mendengar suara gemuruh, dan ia langsung keluar dari rumahnya.

Namun tidak berselang lama, suara gemuruh itu diikuti dengan hembusan angin yang kencang.

Kerangka kanopinya yang terbuat dari baja ringan, langsung terbang terbawa angin.

"Saya panik melihat itu, saya langsung minta anak dan istri saya untuk tetap berada di dalam rumah," jelasnya.

Setelah terjangan angin puting beliung, listik PLN sempat padam.

Kanopi itu  terbang  dan berserakan di area persawahan, yang lokasinya sekitar 20 meter dari rumah Gede Yudi.

"Beruntung tidak ada yang terluka," ungkapnya.

Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada menjelaskan, berdasarkan pendataan sementara, rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung berjumlah sekitar 30 rumah. 

"Rumah warga rata-rata mengalami kerusakan ringan dan sedang. Dominan atapnya yang rusak," jelasnya.

Pihaknya pun saat ini masih melakukan pendataan, untuk menghitung jumlah kerugian yang diakibatkan dari bencana tersebut. (*).

Kumpulan Artikel Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved