Kerajaan Inggris

Pakar Bandingkan Meghan Markle dan Putri Diana, Terungkap Dua Perbedaan Mencolok

Meghan Markle begitu terobsesi dan menganggap Putri Diana sebagai pahlawan idolanya semasa masih anak-anak.

Editor: Sunarko
ben stansall/pool/afp
Meghan Markle berbicara dalam sebuah acara pertemuan sekolah di Essex, Inggris, pada Maret 2020. Pada akhir Maret 2021 lalu, sebuah lembaga amal akhirnya mengungkap kedermawanan dan keramahan Meghan setelah sekian lama donasi Meghan untuk lembaga itu dirahasiakan. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Istri Pangeran Harry, Meghan Markle, tak akan bisa merusak citra Kerajaan Inggris sebagaimana yang mampu dilakukan mendiang Putri Diana –ibunda Pangeran Harry.

Kendati Meghan begitu terobsesi dan menganggap Putri Diana sebagai pahlawan idolanya, serta Meghan dan Diana juga sama-sama merupakan putri kerajaan karena pernikahan, namun Meghan dinilai belum sepenting Diana.

Demikian pendapat yang dilontarkan oleh ahli tentang Kerajaan Inggris, Pauline Maclaren, yang juga pengarang buku “Royal Fever: The British Monarchy di Consumer Culture” sebagaimana dikutip dari media Inggris The Sun pada Kamis 8 April 2021.

Pauline Maclaren kemudian menjelaskan beberapa perbedaan kunci antara Meghan dan Diana.

Setidaknya ada dua perbedaan mencolok antara Meghan dan Diana.

Baca juga: Retak Dengan Harry, Pangeran William Serasa Kehilangan Adik Sekaligus Sahabat Terbaik

Baca juga: Ternyata, Harry - Meghan Tak Bohong Tentang Ada Sumpah Nikah di Depan Uskup sebelum Hari Pernikahan

Pertama, terkait wawancara menghebohkan keduanya serta bagaimana terhadap keluarga kerajaan.

Menurut Pauline, wawancara Meghan (beserta Harry) di acara Oprah berbeda dengan wawancara Putri Diana  dengan Martin Bashir, yang juga menghebohkan,

Dikatakan Pauline Maclaren, dari sisi dampak yang ditimbulkan, wawancara Meghan dengan Oprah jauh kurang berdampak pada persepsi publik terhadap kerajaan dibandingkan dengan wawancara Diana.

Dampak dari penayangan wawancara televisi Diana dengan Martin Bashir kala itu, publik Inggris menjadi beralih sangat menentang atau tidak menyukai keluarga kerajaan.  

"Saya kira, wawancara Meghan dan Harry dengan Oprah tidak bisa di-rating sama dengan wawancara Diana dengan Martin Bashir, yang saat itu membuat publik berubah jadi sangat menentang keluarga kerajaan,” ucap Pauline seperti dikutip The Sun dari Mirror.

"Ketika wawancara Diana ditayangkan kala itu, keluarga kerajaan sedang tertimpa banyak hal negatif, sehingga wawancara Diana itu jadi semacam skandal yang memuncakinya, atau benar-benar puncak dari serangkaian skandal yang terjadi sebelumnya di keluarga kerajaan,” imbuh Pauline.

Sedangkan untuk wawancara Meghan – Harry, Pauline berpandangan, situasi kali ini sangat tidak sama.

“Dan terutama karena Meghan dan Harry melakukan wawancara Oprah itu setelah mereka meninggalkan istana,” tandas Pauline.

Untuk diketahui, pada akhir tahun 2019, Harry dan Meghan memutuskan untuk mengundurkan diri dari peran-peran resmi kerajaan.

Pada awal 2020, bersama bayi mereka Archie, Harry dan Meghan kemudian keluar dari istana dan menjalani kehidupan sebagai warga biasa di luar Inggris.

Oleh media-media Inggris, keluarnya Harry - Meghan sebagai anggota resmi kerajaan itu diistilahkan sebagai Megxit (singkatan dari Meghan Exit), yang memelesetkan istilah Brexit (Britain Exit), yakni keluarnya Inggris dari kesepakatan Uni Eropa. 

Setelah keluar dari Inggris, Harry dan Meghan awalnya pindah ke Kanada. Kemudian mereka menetap di pinggiran kota Los Angeles hingga kini.

Baca juga: Akhirnya Yayasan Amal Berani Ungkap Kedermawanan Meghan, Donasinya Sempat Dianggap Hoaks

Baca juga: Ratu Elizabeth Tolak Libatkan Harry dan Meghan Dalam Penanganan Tuduhan Rasisme di Istana

Perbedaan kedua yang mencolok antara Meghan dan Putri Diana adalah terkait posisinya dalam garis takhta.

Saat diwawancarai Martin Bashir, posisi Putri Diana (yang bergelar Prince of Wales) adalah istri dari Pangeran Charles yang merupakan pewaris pertama takhta Kerajaan Inggris atau calon Raja Inggris, sehingga Putri Diana merupakan calon Ratu Inggris.

Sedangkan Meghan adalah istri Pangeran Harry, anggota yunior keluarga kerajaan, yang berada di urutan ke-6 dalam garis penerus takhta Kerajaan Inggris. Artinya, posisi Meghan sangat jauh dari takhta sebagai calon Ratu Inggris.

Mengutip teman masa kecil Meghan, yakni Sonia Ardakani, sewaktu masih anak-anak, Meghan disebut memuja Diana, dan menjadi terobsesi dengannya sehingga bolak-balik memutar ulang tayangan upacara pernikahan Charles – Diana yang bak kisah di negeri dongeng.

Pernyataan Pauline Maclaren ini muncul tak lama setelah pengritik Harry – Meghan, yakni Piers Morgan, bersuara keras mengenai pasangan itu dalam wawancara dengan stasiun TV Amerika, Fox News.

Piers Morgan menuding Meghan Markle dan suaminya Pangeran Harry dianggap berbohong atau membesar-besarkan 17 isu yang mereka ungkapkan dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey pada 7 Maret 2021 lalu.

Piers Morgan adalah pembawa acara (host) senior Inggris,  yang belum lama ini mundur dari mengasuh talk show kondang di stasiun ITV Inggris, yakni Good Morning Britain (GMB).

Piers Morgan pilih mundur setelah menolak desakan bos ITV, yang memintanya agar minta maaf ke Harry & Meghan lantaran kritik dan komentarnya yang keras ke pasangan itu selama ini.

Piers Morgan menandaskan, sudah benar apa yang dilakukannya bahwa ia tidak mempercayai apa yang diungkapkan oleh Meghan dalam wawancara dengan Oprah itu.

Dalam interview dengan Oprah, Meghan mengklaim dirinya tidak diberi akses ke perawatan kesehatan mental ketika dia merasakan ada perasaan ingin bunuh diri.

Alasannya, seseorang dari pihak kerajaan mengatakan, itu akan menjadi hal tidak baik bagi institusi kerajaan.

Dalam wawancara dengan Oprah, Meghan juga mengaku frustrasi dengan kehidupan kerajaan, dan mengklaim ada kalanya mendapatkan perlakuan kurang semestinya dari pihak keluarga Kerajaan Inggris.

Meghan juga mengklaim adanya komentar yang berbau rasis terhadap warna kulit Archie  --anak yang dilahirkannya dari pernikahan dengan Harry.   

Seperti banyak diwartakan, Meghan yang warga negara AS berasal dari keluarga campuran Amerika dan Karibia. Meghan memiliki kulit kecoklatan.

Nah, dalam wawancara pada Rabu 7 April 2021 dengan Tucker Carlson di stasiun TV Amerika, Fox News, Piers Morgan menelanjangi klaim-klaim Meghan dan Harry selama wawancara Oprah.

Piers Morgan mendesak Meghan untuk membuka identitas orang yang menolak permohonannya untuk mendapatkan penanganan kesehatan mental atas problem psikisnya saat masih berada di lingkungan istana Kerajaan Inggris.

Piers Morgan juga menuding Harry dan Meghan benar-benar munafik dalam wawancaranya dengan Oprah.

Piers Morgan menyamakan Meghan dengan Pinokio.

"Ada begitu banyak kesalahan konyol dalam wawancara (dengan Oprah Winfrey), yang pada akhirnya kalau saya percaya mereka, itu sama artinya dengan saya percaya Pinokio," kata Morgan sebagaimana dikutip dari situs Fox News pada Rabu 7 April 2021.

Pinokio adalah tokoh kartun Disney berupa boneka kayu, yang hidungnya akan panjang ketika dia berbohong.

Karena berdiri di pihak Keluarga Kerajaan Inggris terkait kehebohan yang ditimbulkan oleh wawancara Harry – Meghan di Oprah, Piers Morgan disebut sebagai pembela kerajaan.

Piers Morgan bahkan mengklaim, sikap dirinya yang kritis terhadap Meghan dan Harry itu mendapatkan “dukungan luas” dari publik Inggris.

Piers Morgan bahkan mengatakan dirinya telah menerima sejumlah pesan dari sejumlah orang dari pihak keluarga Kerajaan Inggris, yang berterima kasih kepadanya karena berani berhadapan atau bersuara kritis terhadap Meghan dan Harry.

Tetapi Piers Morgan menolak mengungkapkan ketika ditanya apakah pesan-pesan yang ia terima itu berasal dari anggota senior keluarga kerajaan.

"Saya telah menerima sejumlah pesan yang disampaikan kepada saya atas nama beberapa anggota Keluarga Kerajaan. Namun, saya tak akan mengungkapkan siapa saja mereka. Yang jelas, pesan itu berupa ucapan terima kasih bahwa ada seseorang yang berani menghadapi (Harry dan Meghan),” kata Piers Morgan kepada Fox News.

Sementara itu, orang yang pernah menjadi desainer mendiang Putri Diana (ibunda Harry dan William), yaitu Paul Costelloe, membenarkan langkah Meghan yang berani berteriak tentang apa yang dirasakannya sebagai ketidakadilan selama dirinya masih secara resmi menjalankan peran-peran kebangsawanan keluarga kerajaan.(*)

Terkait Kerajaan Inggris

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved