Berita Gianyar
Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Gianyar 2020 Memperihatinkan
Pemkab Gianyar melalui Bupati Gianyar, Made Mahayastra telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD 2020 pada DPRD Gianyar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar melalui Bupati Gianyar, Made Mahayastra telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD 2020 pada DPRD Gianyar.
Namun laporan kali ini tidak sementereng sebelum pandemi Covid-19.
Hal tersebut disebabkan oleh 'amukan' pandemi covid-19, yang merusak perekonomian.
Dalam penyampaian LKPJ tahun anggaran 2020, Bupati Mahayastra menyampaikan target capaian dan realisasi beberapa item ada yang tidak mencapai target.
Hal ini karena di tahun 2020, secara nasional terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Dalam Re-opening Ubud, Pintu Masuk Kawasan Gianyar Akan Dijaga Ketat dan Ada Barcode QR
Baca juga: Dampak Krisis Ekonomi, Penggunaan Daging Babi Saat Galungan 2021 Diprediksi Menurun di Gianyar Bali
Di mana, APBD 2020 yang dirancang Rp 2,254 triliun, hanya terealisasi 1,884 triliun atau 84,5%.
Sementara, belanja daerah yang dirancang Rp 2,4 triliun, hanya terealisasi Rp 1,8 triliun.
"Ini bukan hanya kita yang mengalami, tetapi terjadi secara nasional," ujarnya, Jumat 9 April 2021.
Akibat pendapatan yang tidak sesuai harapan ini, mengakibatkan pihaknya saat ini masih banyak memiliki PR infrastruktur.
Mulai dari jalan rusak.
Saat ini, jalan berstatus jalan kabupaten di Kabupaten Gianyar sepanjang 515.240 kilometer.
Baca juga: Jalan Rusak di Bypass Mantra Gianyar Sebabkan I Wayan Kayun Alami Laka Tunggal Hingga Sempat Pingsan
Baca juga: Siswa SMP Tewas di Jalanan Gianyar, Tinggalkan Rumah di Jalan Nangka Denpasar Sejak Minggu Sore
Dari total tersebut, yang mengalami kerusakan sepanjang 16.940 kilometer.
Namun ia menegaskan, pihaknya tidak diam atas persoalan jalan rusak.
Mengingat, kondisi jalan sangat berpengaruh terhadap produktivitas masyarakat, sehingga berdampak pada perekonomian.
Karena itu, di tengah keterpurukan ekonomi ini, perbaikan jalan tetap menjadi prioritas.
Namun perbaikannya akan dilakukan secara bertahap.
"Kondisi jalan rusak ini diperbaiki secara perlahan dengan prioritas jalan akses pertanian dan perekonomian," tandasnya.
Baca juga: Vaksinasi Tahap 1 Ubud Zona Hijau Telah Berakhir, Sisa Vaksin AstraZeneca di Gianyar Sekitar 9.000
Adapun akar dari persoalan ini adalah terpuruknya sektor pariwisata.
Dibandingkan tahun 2019 lalu, pendapatan tahun 2020 sangat jauh merosot.
Di mana tahun 2019 lalu, pendapatan dari sektor pariwisata mencapai Rp291 miliar lebih.
Di tahun 2020 hanya Rp76 miliar lebih.
"Pemkab Gianyar melalui Dinas pariwisata terus berupaya melakukan terobosan guna menaikkan target pendapatan. Mudah-mudahan tahun ini pariwisata internasional dibuka," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar