Berita Karangasem

Kisah Tiga Bocah Miskin Muntigunung Karangasem, Ketut Pait Bocah Yatim Piatu yang Berprestasi

Bocah yatim piatu ini belajar di SD Fillial yang jaraknya 1 km dari rumah yang ditempuh dengan jalan kaki bersama rekannya.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
FB Komunitas Peduli Bali
Ketut Pait bersama adiknya saat makan disekitar rumahnya. Bocah yatim piatu ini hidup serba kekurangan - Kisah Tiga Bocah Miskin Muntigunung Karangasem, Ketut Pait Bocah Yatim Piatu yang Berprestasi 

Pait merupakan anak pintar serta berprestasi.

Andi berharap ada donatur bantu membiayai pendidikan dan adiknya yang rencananya masuk tahun 2021.

Menurutnya, beberapa waktu lalu sempat pengurus panti asuhan akan mengambil, serta mengasuh Pait dan Dika.

"Kepercayaan di Muntigunung, seandainya si anaknya tinggal terpisah, khawatir orangtuanya (arwah) datang ke rumah. Menanyakan kondisi anaknya," jelas Gede Andi.

Dari komunitas berencana menunggung biaya pendidikan Pait serta adiknya.

Semoga rencana ini bisa terealisasi.

Dukungan muncul dari Ni Komang Desi (16), kakak Ketut Pait.

Desi tak ingin adiknya bernasib sama.

Menjadi pedagang yang tidak bisa mengeja huruf.

Desi hanya bisa berhitung, menambahkan, dan mengurangi.

Ilmu itu pun didapatnya secara autodidak di saat berjualan di jalanan.

"Keinginan sekolah ada, cuma kondisi yang membuat seperti ini. Waktu seharinya saya habiskan untuk membantu orangtua. Setelah kedua orangtua meninggal saya menjadi tulang punggung. Memenuhi kebutuhan kedua adik," kata Komang Desi.

Kepala Dusun Muntigunung Tengah, Made Merta, mengatakan, tiga bocah ini merupakan anak yatim piatu dan termasuk keluarga miskin.

Mengandalkan pemberian keluarga dan tetangga.

Bantuan dari pemerintah sudah ada, tapi tidak cukup untuk menuhi kebutuhan sehari-harinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved