Berita Bali
Sosok Diah Werdhi Srikandi dan Cerita DPRD Bali Jadi Relawan Bencana NTT, Masak Pakai Kayu Bakar
Para srikandi DPRD Bali itu turun langsung dengan ikut membantu membuat dapur umum bersama para relawan kemanusiaan lainnya dari berbagai daerah
Penulis: Ragil Armando | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berikut ini sosok IGA Diah Werdhi Srikandi dalam artikel ini.
Bencana alam yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu membuat semua pihak prihatin.
Bahkan, tidak jarang yang langsung ikut terjun langsung ke lokasi untuk menjadi relawan, seperti yang dilakukan oleh para Srikandi Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Bali.

Baca juga: Berikan Insentif Guru PAUD, DPRD Buleleng Bahas Ranperda, Pemkab Siap Laksanakan
Para srikandi DPRD Bali itu turun langsung dengan ikut membantu membuat dapur umum bersama para relawan kemanusiaan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Bendahara Fraksi PDIP DPRD Bali yang juga salah satu Srikandi DPRD Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi menceritakan pengalamannya menjadi relawan di NTT.
Ia bersama lima orang srikandi DPRD Bali lainnya mengatakan bahwa pihaknya melakukan misi kemanusian dengan membuat dapur umum bagi 400 orang pengungsi.
Baca juga: Melalui Rancangan Perda, DPRD Buleleng Usulkan Pemberian Insentif untuk Guru PAUD
Pihaknya mengaku diberi tugas tersebut lantaran para anggota fraksi PDIP lainnya telah dibagi untuk bekerja sebagai relawan yang menyalurkan bantuan di titik-titik bencana yang ada.
"Perempuan dari DPRD Provinsi Bali yang PDIP ada 6 orang.
Kami membuat dapur umum, dan saya sebagai koordinatornya.
Kami menyiapkan makan pagi dan sore untuk sekitar 400 orang," jelasnya, Jumat 16 April 2021.
Baca juga: Hari Raya Galungan-Kuningan, Ketua DPRD Buleleng Ingatkan Protokol Kesehatan
Dia juga menyebut bahwa pihaknya bertugas sebagai relawan selama empat hari di sana tidak berjalan mulus saja.
Melainkan beberapa kendala pihaknya temui, meski demikian hal itu tidak membuat semangat mereka berkurang dalam kegiatan tersebut.
"Kendalanya warga di sana tidak bisa memasak pakai kompor gas.
Jadi masih pakai kayu bakar.
Ya suka kami bisa membantu saudara kita di NTT," tandasnya.
Baca juga: Babi Langka dan Harga Tinggi di Pasaran, Komisi II DPRD Bali Dorong Anggaran Peternakan Ditingkatkan
