Corona di Bali
Enam Objek Wisata di Badung Akan Gunakan GeNose ke Pengunjung untuk Mendeteksi Covid-19
Pemasangan GeNose itu pun atas arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan akan di pasang di beberapa objek wisata di Gumi Keris.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung kini akan menggunakan GeNose di sejumlah objek wisata.
Alat pendeteksi Covid-19 buatan dalam negeri itu pun rencananya akan dipasang di enam Objek Wisata yakni Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nung-nung.
Setelah terpasang, alat ini nantinya akan ditujukan kepada wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik.
Tujuannya tidak lain untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan dari wisatawan yang akan berkunjung.
Baca juga: Oprasi Ops Keselamatan Agung 2021, Satlantas Polres Badung Imbau Pengendara Patuhi Peraturan Lalin
Plt Kadis Pariwisata (Dispar) Badung Cokorda Raka Darmawan mengakui hal tersebut.
Pemasangan GeNose itu pun atas arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan akan di pasang di beberapa objek wisata di Gumi Keris.
"Jadi nanti GeNose akan di pasang di beberapa obyek wisata yang telah bekerja sama dengan Pemkab Badung, atau yang sudah masuk Daya Tarik Wisata (DTW)," ujarnya Senin 19 April 2021.
Pihaknya mengatakan setidaknya nanti ada enam obyek wisata yang akan menjadi pilot project Dispar Badung yakni Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nung-nung.
Hanya saja terkait dengan jumlah berapa GeNose akan terpasang pihaknya belum mengetahuinya.
"Alat ini merupakan bantuan dana CSR dari pihak ketiga. Namun berdasarkan informasi yang saya dapat dari Bapak Sekda Badung, pengadaan GeNose merupakan bantuan dari BPD Bali. Jadi nanti kalau alatnya sudah ada akan kami distribusikan langsung," ungkapnya.
Kendati demikian pemasangan alat GeNose di obyek wisata ini mampu mendeteksi kondisi wisatawan yang akan berkunjung. Kemudian ia juga berharap agar gagasan ini dapat diikuti oleh obyek wisata lainnya.
"Alat ini kan merupakan deteksi dini yang tergolong cepat dan mudah digunakan serta biayanya juga murah, sehingga baik sekali untuk memonitor," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya di Dispar Badung mengaku saat ini sedang mempersiapkan bagaimana mekanismenya.
Pasalnya alat tersebut yang jelas nantinya ditujukan kepada wisatawan.
Baca juga: Pengolahan Sampah Jadi Pupuk di Desa Adat Bindu Badung Bali, Dimanfaatkan Subak Setempat
Namun jika ada yang hasilnya reaktif itu juga perlu penanganan, tentunya nanti dirinya akan bekerja sama dengan Dinas kesehatan.