Berita Gianyar

UPDATE: Keluarga Komang Ayu Belum Menyerah, Pencarian Bersama Relawan Masih Dilakukan di Gianyar

Ni Komang Ayu Ardani masih belum ditemukan hingga Senin 19 April 2021 atau satu bulan lewat setelah kejadian

Tribun Bali/Firizqi Irwan
Lokasi terjatuhnya satu keluarga di Sungai Petanu, tepat di bawah Jembatan Laplapan Pejeng, Ubud, Gianyar, Bali. Jumat 19 Maret 2021 - UPDATE: Keluarga Komang Ayu Belum Menyerah. Pencarian Bersama Relawan Masih Dilakukan di Gianyar 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ni Komang Ayu Ardani warga asal Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali, yang jatuh ke sungai Petanu di bawah jembatan Banjar Laplapan, Desa Petulu, Ubud, Gianyar masih belum ditemukan hingga Senin 19 April 2021 atau satu bulan lewat setelah kejadian.

Meskipun sampai saat ini belum ada tanda-tanda, pihak keluarga masih belum menyerah.

Mereka terus melakukan pencarian di kawasan sungai Petanu, dan mengaturkan sesajen di pantai agar korban segera bisa ditemukan.

"Masih, kami masih mencari, bersama keluarga dan relawan. Pencarian kami sudah sampai ke air terjun Tegenungan sampai ke Jembatan Pinda (sekitar 10 kilometer dari TKP). Dari segi niskala kami sudah mengaturkan pejati di pantai," ujar ipar korban, I Wayan Sumirat, Senin 19 April 2021.

Baca juga: Made Latra, Pecalang yang Selalu Berjaga di Jembatan Tukad Petanu, Temani Paranormal hingga Malam

Baca juga: Ketua DPRD Gianyar Terharu Lihat Warga Dan Dukun yang Tiap Hari Datang ke Jembatan Tukad Petanu

Baca juga: Sehari Ada Tiga Dukun Datangi Jembatan Sungai Petanu, Bantu Pencarian Komang Ayu

Selama proses pencarian, Sumirat mengakui banyak energi dan materi yang dihabiskan.

Bahkan karena fokus mencari keberadaan ipar atau istri adiknya, ia sampai tidak sempat bekerja, sehingga tidak ada penghasilan.

Namun ia menegaskan, hal tersebut tidak menjadi persoalan baginya.

Sebab yang terpenting adalah menemukan keberadaan keluarganya.

"Apa boleh buat, sekarang kami fokus untuk melakukan pencarian," tandasnya.

Berdasarkan catatan Tribun Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, telah turun sebanyak dua kali melakukan pencarian.

Pertama, mereka turun selama tujuh hari bersama Basarnas, TNI dan kepolisian.

Dan, kedua kalinya mereka turun di hari Sabtu dan Minggu bersama relawan PMI.

Namun pencarian tetap tidak membuahkan hasil.

Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menghentikan pencarian kedua bersama relawan PMI.

"Pencarian bersama PMI sudah dihentikan, kita saat ini hanya menunggu informasi. Jika ada informasi yang menyangkut ciri fisik dan keberadaan korban, kami akan tindaklanjuti," ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya tetap mengatensi anggota Balawista BPBD Gianyar untuk tetap melakukan pemantauan di sepanjang pantai di Gianyar.

"Balawista tetap standby di pantai, dan memantau siapa tahu korban ada di sana," ujarnya.

Paranormal dari Jogja & Lombok Ikut Cari Komang Ayu, Begini Hasil Penerawangannya Menurut Made Latra

Hampir setiap hari paranormal atau dukun datang ke Jembatan Tukad Petanu untuk membantu pencarian Ni Komang Ayu Ardani.

Tak hanya paranormal dari Bali, juga datang paranormal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Diketahui Komang Ayu, warga asal Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali, jatuh di Jembatan Tukad Petanu, Banjar Laplapan, Ubud Gianyar, Bali. Kamis 18 Maret 2021 pukul 19.00 Wita.

Pecalang Desa Adat Laplapan, Ubud, Gianyar, Bali, I Made Latra, menyatakan setiap hari TKP jatuhnya Komang Ayu ramai didatangi warga, paranormal, dan relawan untuk mencari keberadaan Komang Ayu di aliran Tukad Petanu. 

Latra yang ditemui Tribun-Bali.com, Jumat 2 April 2021 pagi, rutin setiap hari mendatangi Jembatan Petanu untuk mengecek situasi TKP jatuhnya Komang Ayu itu.

“Saya setiap hari dari pagi hingga malam, selalu datang ke sini. Untuk mengatur lalu lintas dan memberikan informasi pada warga yang datang,” ujar Latra.

Bahkan ia juga menyiapkan kotak dana punia (sumbangan). Uangnya digunakan untuk membantu meringankan keluarga korban.

“Sekadar untuk membeli air minum untuk pihak yang datang membantu secara sukarela dan sebagainya,” tambahnya. 

Latra juga menyiapkan tikar di tempat tersebut sebagai alas duduk. "Inisiatif sendiri karena ini wilayah banjar kami. Kalau tidak ada kesibukan pasti ke sini. Biasanya sampai jam 11 malam," ujarnya.

Latra mengatakan, pada Kamis 1 April 2021, ia berjaga di sana sampai larut malam.

Sebab saat itu, ada paranormal dari Yogyakarta dan Lombok yang datang untuk membantu mencari Komang Ayu.

"Kamis kemarin paranornal dari Jogja dan Lombok. Kalau siang ada dari Denpasar, dan seputar Bali. Kebetulan perlu tikar saya bawakan tikar ke sini," ujarnya.

Selama “berjaga” di Jembatan Petanu, Latra pun  banyak bertemu dan berbincang dengan paranormal yang datang membantu mencari Komang Ayu.

Dari hasil merangkum perbincangannya dengan para dukun tersebut, ia pun menduga jasad korban saat ini berada tidak jauh dari tempatnya jatuh.

Hal ini sesuai dengan hasil semua penerawangan paranormal yang coba dia rangkum.

"Penerawangan semua saya pantau selama ini. Dia (Komang Ayu) masih di dalam air, 15 meter di bawah batu,” katanya.

Latra pun berharap ada tim penyelam yang datang untuk ikut membantu pencarian.

“Mudah-mudahan besok ada tim penyelam datang ke sini. Selama ini, belum ada penyelam," ujarnya.

Sementara diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Bali, PMI Gianyar, dan PMI Bangli menyatakan akan kembali melakukan pencarian terhadap Komang Ayu.

Namun pencarian kali ini tidak dilakukan setiap hari. Pencarian hanya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat pleno, Rabu 31 Maret 2021.

Dalam rapat diputuskan berbagai hal. Selain BPBD Gianyar, dalam pencarian Komang Ayu ini PMI Bali dan PMi Bangli juga akan mengerahkan relawan PMI.

"Jumat jam 15.00 Wita akan dilaksanakan persembahyangan di tiga pura sekitar lokasi. Pencarian akan dilaksanakan mulai Sabtu dan Minggu pagi jam 08.00 dengan mengerahkan relawan PMI, BPBD dan masyarakat," ujarnya, Kamis 1 April 2021.

Sebelumnya pencarian sempat dihentikan oleh Tim Basarnas Bali dan BPBD Gianyar setelah tujuh hari pencarian korban tak ditemukan. (*).

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved