Berita Bali
Kadiskes Provinsi Bali Sebut Vaksin Tidak Buat Orang Menjadi Positif Covid-19
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, vaksin tidak pernah membuat seseorang menjadi positif Covid-19.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tak sedikit kasus yang menyebutkan bahwa setelah divaksin Covid-19, beberapa orang tetap bisa terjangkit virus Covid-19, bahkan ada yang sampai meninggal.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya memberikan tanggapannya.
Menurutnya, vaksin tidak pernah membuat seseorang menjadi positif Covid-19.
Hal tersebut dikarenakan vaksin merupakan virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan.
Baca juga: Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 Pemerintah, Ratusan Mitra Driver Gojek Bali Divaksin
Baca juga: Undiksha Diharapkan Jadi Titik Vaksinasi untuk Publik, Jampel: Kami Siap, Karena Wujud Pengabdian
Baca juga: Sudah Divaksin, Apakah Kebal dari Virus? Ini Penjelasan Kadiskes Provinsi Bali
"Vaksin itu tidak pernah membuat orang menjadi positif Covid-19, karena vaksin itu adalah virus yang sudah dimatikan atau non aktif. Jadi kalau ada orang yang terkena Covid-19 mungkin karena tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga virus masuk. Tidak ada itu (vaksin buat orang meninggal)," ungkapnya, Kamis 22 April 2021.
Ia juga turut mengimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 agar selalu menerapkan protokol kesehatan agar virus tidak masuk melalui celah-celah yang ada di dalam tubuh.
"Maka dari itu agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Jadi celah-celah untuk virus masuk tersebut bisa kita tutup dengan protokol kesehatan. Virus bisa saja menyerang namun dengan imunitas kita yang tetap baik kita bisa menahan virus masuk, disamping juga menerapkan protokol kesehatan yang disiplin astungkara terhindar dari Covid-19," tutupnya.
Sudah Divaksin, Apakah Kebal dari Virus? Ini Penjelasan Kadiskes Provinsi Bali
Sebelumnya beberapa orang khususnya di Provinsi Bali, yang sudah divaksin Covid-19 sempat mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dr. Ketut Suarjaya.
Ia mengatakan, efek samping setelah vaksin Covid-19 biasanya berupa demam.
"Kalau efek samping setelah vaksin seperti demam itu ada, rasa nyeri setelah suntik itu ada itu kan sebenarnya efek normal dari vaksin yang disuntikkan ke tubuh seseorang. Kan Reaksi tubuh akan berlangsung demam namun kan itu tidak akan berlangsung lama," ungkapnya pada, Kamis 22 April 2021.
Ia juga menambahkan selama ini di Provinsi Bali belum ada kasus yang serius dari KIPI.
Selain itu, orang yang sudah disuntikkan vaksin Covid-19 juga belum tentu bisa kebal dari virus.
Menurutnya apabila orang yang sudah divaksin terpapar Covid-19, gejalanya akan tiga kali lebih ringan jika dibandingkan yang belum divaksin Covid-19.
"Selama ini di Bali belum ada kasus yang serius dari KIPI, kemudian untuk orang yang sudah divaksin tidak 100 persen bisa kebal dari virus."
"Maka dari itu protokol kesehatan juga harus tetap dilakukan. Jadi vaksin ini kan berfungsi untuk mencegah jangan sampai terkena virus dan orang yang sudah di vaksinasi kemungkinan terkena virus Covid-19 kembali itu 3 kali lebih kecil."
"Dan jika terkena Covid-19 gejalanya lebih ringan 3 kali lipat dibandingkan dengan orang yang belum divaksin," tambahnya.
Suarjaya juga optimisttis tahun ini Provinsi Bali dapat mencapai 3 juta herd immunity (kekebalan kelompok) jika datangnya vaksin Covid-19 lancar.
"Kita sebenarnya kalau itung-itungan kita akhir Juni atau awal juni paling tidak dan kalau vaksin lancar 2 juta penduduk bisa kita vaksin."
"Tergantung vaksin ya, kalau lancar bisa mencapai 3 juta herd immunity dan tahun ini pasti tercapai."
"Artinya kita tidak bisa memprediksi karena vaksin kan berada diluar negeri ya, tergantung persediaan vaksin kalau pemerintah bisa menyiapkan saya yakin pemerintah sudah berupaya keras dan kalau itu dilakukan."
"Mudah-mudahan vaksin cukup dan heard immunity bisa tercapai," harapnya.(*).