Berita Bali
Diakui Belum Maksimal, Ini Langkah Pemprov Bali Tingkatkan Penumpang Bus Trans Metro Dewata
awalnya kehadiran bus tersebut diharapkan meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keberadaan Bus Trans Metro Dewata telah hadir hampir setahun di Bali.
Bus yang melayani empat koridor dalam Kawasan Aglomerasi Sarbagita yang mencakup Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan ini dinilai sebagian pihak tidak bermanfaat dalam mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.
Padahal, awalnya kehadiran bus tersebut diharapkan meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta membantah anggapan tersebut.
Baca juga: RS Bali Mandara Beri Contoh Manuver Pernapasan dan Posisi untuk Pasien Covid-19
Ia mengaku bahwa justru saat ini Bus Trans Metro Dewata mulai terjadi ada peningkatan jumlah penumpang, walaupun ia mengakui masih belum maksimal.
"Ini sudah ada peningkatan, tapi belum maksimal," katanya saat dikonfirmasi, Minggu 25 April 2021.
Pihaknya mengakui bahwa saat ini mayoritas masyarakat Bali masih memilih menggunakan moda transportasi berupa mobil dan motor pribadi.
"Sekarang persoalannya bagaimanapun juga ada pilihan lain di masyarakat, katakanlah sepeda motor, mobil pribadi masih nyaman sekarang," ujarnya.
Saat disinggung apakah pihaknya tidak merugi dalam pengoperasian Bus Trans Metro Dewata akibat masih kurangnya minat penumpang, Samsi menjawab secara diplomatis.
Samsi menyebut bahwa Bus Trans Metro Dewata memang dioperasikan sebagai commuter yang harus tetap berjalan dengan kondisi apapun.
Seperti diketahui, bus ini merupakan merupakan perluasan layanan Bus Trans Sarbagita dan Pemerintah memberikan subsidi 100 persen biaya operasional kendaraan (BOK).
"Itu namanya commuter, commuter itu harus jalan, dia memang disediakan kayak ban berjalan begitu, seperti eskalator di mall, penting masyarakat menggunakan itu," tegasnya.
Samsi pun mengaku optimistis bahwa minat masyarakat untuk menggunakan Bus Trans Metro Dewata semakin meningkat, khususnya saat berakhirnya pandemi.
"Nah kalau misalnya pandemi berakhir, sudah macet dan Trans Metro Dewata bisa lolos-lolos terus mungkin mereka akan berpikir lain," paparnya.
Baca juga: Sejarah Singkat Kampung Bugis Tanjung Benoa Bali, Dimulai Sejak Tahun 1920
Oleh sebab itu, pihaknya mengaku telah membuat beberapa terobosan untuk meningkatkan penumpang Bus tersebut.