Berita Denpasar
Percepat Pelaksanaan Vaksin Covid-19, Denpasar Buat Program Pramuka Peduli, Ini yang Dilakukan
Kota Denpasar masih terus melakukan progres pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khususnya bagi pelayan publik dan lansia.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kota Denpasar masih terus melakukan progres pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khususnya bagi pelayan publik dan lansia.
Setelah sebelumnya melakukan vaksinasi dengan jalan door to door ke banjar-banjar, kini Pemkot Denpasar akan melibatkan anggota Praja Muda Karana (Pramuka) untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat diwawancarai Minggu 25 April 2021.
“Kami libatkan Pramuka untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini, utamanya untuk lansia,” kata Dewa Rai.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Hingga 22 April 2021 di Badung Bali Sebanyak 43.039 Orang
Baca juga: PTM Tunggu Vaksinasi Covid-19 Guru Tuntas, Disdik Tabanan Mulai Bahas PTM
Baca juga: Vaksinasi Tiga Kawasan Menuju Zona Hijau Sudah Tuntas, Selanjutnya Sasar Lansia dan Guru di Tabanan
Ia mengatakan, anggota Pramuka akan mengajak keluarganya yang berusia lanjut usia ataupun tetangganya untuk ikut vaksinasi Covid-19.
Apalagi menurutnya, Pramuka merupakan sebuah gerakan yang peduli terhadap sesama.
Sehingga dengan keterlibatan Pramuka ini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan bisa dipercepat.
“Artinya lewat Pramuka ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat utamanya lansia. Nanti anggota Pramuka ini akan mengajak lansia untuk ke fasyankes atau ke tempat pelaksanaan vaksinasi,” kata Dewa Rai.
Gerakan melibatkan anggota Pramuka ini disebut Pramuka Peduli.
Untuk Pramuka yang dilibatkan yakni mulai dari tingkat SMA atau Penegak, Pandega atau tingkat kuliah hingga masyarakat yang terlibat dalam organisasi kepramukaan.
“Mereka nanti yang akan langsung mengantar lansia tersebut, kalau misalnya Siaga (SD) maupun Penggalang (SMP) kan sulit mengantarkan,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk jumlah kumulatif lansia yang sudah ikut vaksinasi dosis pertama sebanyak 28.197 orang atau 54,11 persen.
Sedangkan dosis kedua sebanyak 13.537 orang atau 25,98 persen.
Ia menambahkan bahwa lansia tidak perlu takut melakukan vaksinasi karena sebelum dilakukan vaksinasi ada tahapan screening.
Lansia termasuk yang menjadi prioritas karena memiliki dampak risiko tinggi dan kematian. (*).