Berita Bali
Kisah Sukses Kadek Karya Yoga, Gelang Barong Berkonsep Mitologi Hindu yang Tembus Pasar Global
Produksi gelang berkonsep barong ini terinspirasi dari cerita atau budaya nusantara.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - I Kadek Karya Yoga sedang mengamati detail barong yang akan dijadikan sebuah gelang di RDNB Jewelry, jalan Bunut Sari, Legian, Selasa 27 April 2021.
Produksi gelang berkonsep barong ini terinspirasi dari cerita atau budaya nusantara.
Ia memaparkan cerita barong ini ada mitologinya dharma melawan adharma.
Adanya penggabungan barong dan rangda, dimana barong adalah dharma dan rangda adalah adharma.
"Konsep gelang barong ini berangkat dari cerita budaya. Kami produksi gelang berkonsep barong sebenarnya dikhususkan pembuatannya untuk menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada April ini. Cerita barong ini ada mitologinya dharma melawan adharma. Jadi kami gabungkan barong dan rangda, yang mana barong adalah dharma dan rangda adalah adharma. Sedangkan untuk hari raya Galungan ini kan untuk mengapresiasi kemenangan dharma melawan adharma. Gelang barong dilaunching pada 8 April kemarin,” paparnya, Selasa 27 April 2021.
Ia mengatakan bahan yang didatangkan dari supplier di Bali hingga dari luar negeri.

Baca juga: Ini Sosok Sukanto Tanoto, Pengusaha Tajir di Indonesia yang Beli Bekas Istana Raja Jerman di Munchen
Baca juga: Jualan Perhiasan KW, Pengusaha Depok Ini Raup Penghasilan Rp 4,5 Miliar Per Bulan
• Kisah Sukses Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di Medan, Libatkan 50 Dokter, Begini Respon Ortu
"Bahan nya mulai dari jenis silver, batu asli, tali, dan untuk ukirannya bahannya dari brooch. Semua bahan tersebut kami datangkan dari supplier di Bali, ada juga dari luar negeri seperti Hongkong dan Thailand," ungkapnya.
Untuk proses pengerjaannya, mulai dari desain gambar dan pembuatan gelang dilakukan di tempatnya sedangkan untuk cetak dikerjakan di Celuk, Gianyar
"Desain gambar, pembuatan gelang kami kerjakan di sini. Untuk cetaknya ada partner kami di Celuk,” katanya.
Pemuda asal Badung ini menceritakan hingga saat ini gelang berkonsep barong produksinya sudah terjual 200 pcs lebih.
"Saat galungan orderan sempat full, pengiriman beberapa orderan antri untuk dikirim, ya karena kami buatnya handmade. Kalau yang pesan kebanyakan domestik, influencer juga banyak yang cari. Kalau ke luar negeri pernah kirim ke Singapura dan Jepang". Ungkapnya.
Usaha yang ia geluti mulai tahun 2017 silam ini sudah memiliki 150 lebih desain dan semuanya sudah diproduksi.
"Selain barong, kami juga memiliki lebih dari 150 desain dan semaunya sudah diproduksi atau dicetak. Beberapa yang best seller seperti konsep merak, naga, garuda, segara, dan 7 cakra". Imbuhnya.
Ia mengatakan untuk harga gelang ini bervariasi mulai dari 169 ribu- 329 ribu.
"Kalau range harganya pun beragam, mulai dari Rp 169 ribu sampai Rp 329 ribu untuk gelang . Selain gelang, di sini kami juga menyediakan kalung dengan range harga 129 ribu untuk kalung batu sedangkan kalung silver 400 ribu hingga 500 ribu. Yang membedakan harga ini ada pada bahannya,” kata dia.

Saat ini ia mengajak 10 pegawai.
Proses pengerjaannya hanya memakan waktu sehari, bahkan paling cepat bisa selesai dalam 15 menit.
• Kisah Sukses CEO Muda Ini Jadi Tajir Melintir dalam Semalam
• Kisah Sukses Gede Yudi Ariawan, Jualan Laklak Beromzet Jutaan
• Kisah Sukses Beauty Vlogger Indonesia Berdarah Bali, Ni Putu Chandra Yang Awalnya Hanya Iseng
Pemesanan untuk produknya menggunakan sistem pre order.
Ia mengaku penjualan produknya dalam sebulan menyentuh angka yang sangat fantastis, yakni bisa mencapai 4000 pcs dalam sebulan, dengan omzet mencapai ratusan juta.
Yoga meyakini produk nya dapat bersaing dengan produk lain karena memiliki 4 nilai plus.
“Pertama, produk kami terinspirasi dari cerita atau budaya nusantara. Jadi produknya tidak akan menyimpang dari sana. Kedua, proses pembuatannya handmade. Dari awal sampai akhir kami kerjakan sendiri, mulai dari konsep, desain, ukiran. Bahkan untuk satu konsepnya kami bisa menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikannya, banyak pertimbangan yang mesti dipikirkan agar gelang ini saat digunakan memberi kesan nyaman dan menarik . Ketiga, untuk batunya kami menggunakan batu alam asli. Jadi kami tidak menggunakan plastik, kaca, jadi batu asli. Dan yang terakhir, 10 persen dari keuntungan kami donasikan,” paparnya.
Donasi 10 persen yang ia maksud yakni berbagi dari hasil penjualan.
"Usaha ini memiliki tagline dari nusantara untuk nusantara. Maka sudah sewajarnya dia berbagi dari hasil penjualan ,j adi tidak afdol kalau kami tidak berbagi kepada lingkungan kami, kepada nusantara,” tandasnya.