Harga Masih Fluktuatif, Jangan Investasi Emas untuk Jangka Pendek

Ketidakpastian ekonomi tersebut dipicu program vaksinasi Covid-19 yang belum mencapai 100 persen.

Editor: DionDBPutra
kontan.co.id
Ilustrasi. Ketidakpastian ekonomi membuat harga emas masih akan bergerak fluktuatif. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Peneliti Ekonomi Islam Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan ketidakpastian ekonomi membuat harga emas masih akan bergerak fluktuatif.

Ketidakpastian ekonomi tersebut dipicu program vaksinasi Covid-19 yang belum mencapai 100 persen.

“Sampai saat ini saya belum melihat tanda-tanda vaksinasi akan segera sampai 100 persen. Jumlah penduduk kita 270 juta,” kata Fauziah yang juga ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Sabtu 1 Mei 2021.

Meski begitu, Fauziah belum dapat memastikan berapa potensi kenaikan harga emas ke depan.

Baca juga: Harga Emas Jatuh Lagi, Bulan Terburuk Dalam 4 Tahun

Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp 4 Ribu, Inilah Keuntungan Menabung Emas di Masa Kini

“Mungkin bisa lima kali lipatnya tetapi yang pasti masih akan sangat fluktuatif istilahnya seperti roller coaster,” ujarnya.

Selain program vaksinasi yang belum rampung, pesta demokrasi pemilu 2024 juga bakal memberi pengaruh cukup besar.

Jangan mencicil

Fauziah mengingatkan agar investasi emas tidak dilakukan dengan cara mencicil, lebih baik menabung lalu pilih produk yang sesuai.

“Karena hitung-hitung ekonominya kalau kita cicil melalui perbankan tidak akan ketemu titiknya. Selama 10 bulan mencicil emas, baru dapat fisiknya sementara keuntungan hanya untuk bank,” urainya.

Ditegaskan pula, investor harus memahami terlebih dahulu bahwa emas merupakan investasi jangka panjang. Ini penting khususnya bagi investor pemula untuk menentukan tujuan (range time).

"Kalau untuk jangka pendek ini yang salah. Nanti yang ada setiap hari cek harga emas terus, impactnya bisa tidak konsentrasi lagi dengan kerjaan," kata Fauziah.

Keuntungan lebih besar

Saat ini, masyarakat meyakini bahwa investasi emas memiliki potensi keuntungan lebih besar dan aman ketimbang instrumen lainnya.

D'Gold Father sekaligus CEO gudangemas.com Herru Wijayadie menekankan sebetulnya keuntungan tersebut bergantung dari kemampuan investornya.

Menurutnya, setiap jenis investasi memiliki potensi keuntungan dan kerugian yang relatif sama misalnya saham, reksadana, dan sukuk.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved