Pembalap Liar di Ubud Gianyar Akhirnya Tiarap Setelah Rutin 'Diobok-obok' Polisi

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kenakalan remaja yang disalurkan dengan aksi balapan liar di wilayah hukum Polsek Ubud, kini mulai tidak terlihat lagi.

Hal tersebut terjadi akibat pihak kepolisian bersama pecalang rutin menggelar patroli.

Selain patroli, sejumlah remaja yang diduga terlibat dalam balap liar juga telah banyak yang diamankan, dan diberikan pembinaan oleh pihak kepolisian Polsek Ubud.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 2 Mei 2021, balap liar di Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, biasanya berpusat di Jalan Raya Mas, dan di wilayah Singakerta.

Baca juga: Ikut Balap Liar, 3 Kendaraan beserta Joki Diamankan Polsek Ubud

Dalam sebulan ini, sedikitnya sudah 10an atau puluhan remaja yang digiring ke Mapolsek Ubud.

Di mana mereka diamankan karena kedapatan nongkrong hingga dini hari, diduga akan melakukan trek liar.

Namun para remaja tersebut tidak ditahan.

Melainkan hanya dibina dihadapan orangtuanya.

Diduga karena hal ini, patroli pada Minggu dini hari, aparat tidak lagi menemukan adanya aksi balapan liar di tempat yang biasanya dijadikan ajang balapan di Ubud.

Meski demikian, pihak kepolisian diharapkan tidak lengah.

Sebab bisa saja mereka mencari lokasi lain.

Sebab, keberadaan pembalap liar di Ubud ini, sebelumnya merupakan pembalap liar yang beraksi di Kecamatan lain.

Mereka pindah lokasi, karena aksinya sudah diketahui kepolisian.

Kapolsek Ubud, AKP Made Tama membenarkan, pada patroli Minggu dini hari tadi, pihaknya tidak mendapati adanya aktivitas yang mengarah ke balapan liar.

"Tadi hasilnya nihil," ujarnya.

Meski demikian, Tama tidak mau lengah.

Di mana pihaknya akan tetap melakukan patroli balapan liar.

Baca juga: Satu Motor Racing Diamankan Polres Tabanan, Tim Gabungan Patroli Aksi Balap Liar di Tabanan

Sebab pada umumnya, mereka selalu kucing-kucingan.

Namun dikarenakan saat ini pihaknya telah bekerja dengan pecalang, sehingga ketika ada balapan liar, akan sangat mudah diketahui.

Sebab jalanan yang dijadikan lokasi balap di Ubud, semuanya berada di wilayah desa adat.

"Kami bekerjasama dengan desa adat untuk memberantas aksi balapan liar. Jadi, begitu ada aksi, kami langsung turun," ujarnya.

Pihaknya meminta pada remaja yang kerap melakukan balap liar, supaya menghentikan hal tersebut.

Sebab bukan hanya membahayakan pengguna jalan lain, tetapi juga membahayakan diri sendiri.

"Mari pergunakan waktu dengan hal-hal positif," tandasnya.(*).

Baca juga: Jalan Bypass Soekarno dan Gubug Tabanan Kerap Dijadikan Lokasi Balap Liar, Ini yang Dilakukan Polisi

Kumpulan Artikel Gianyar