Peringatan Hardiknas 2021: Nadiem Berkomitmen Memperbaiki Empat Hal
Mendikbudristek Nadiem Makarim memakai pakaian adat suku Rote dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021.
Mendikbudristek tampak memakai pakaian adat suku Rote dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam sambutannya, Nadiem mendorong satuan pendidikan terus berinovasi, bereksplorasi dan melakukan transformasi pendidikan di tengah pandemi Covid-19, kendati tidaklah mudah.
Baca juga: Nadiem Makarim Akan Ajukan Revisi PP Standar Nasional Pendidikan
Baca juga: Nadiem Makarim: Semua Sekolah Wajib Sudah Belajar Tatap Muka per Juli 2021
"Masa pandemi covid-19 bukanlah masa yang mudah bagi para pendidik, pelajar, orang tua dan kita semua yang beraktivitas di tengah wabah ini," kata Nadiem, Minggu 2 Mei 2021.
"Selama lebih dari setahun saya belajar memahami kesulitan pelajar yang berjibaku menghadapi berbagai tantangan belajar dari rumah, sekaligus memendam kerinduan bercengkrama dengan teman dan sahabat," lanjutnya.
Upacara ini diselenggarakan secara daring dan dihadiri instansi pusat, daerah, satuan pendidikan serta kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.
Dalam sambutannya, Nadiem Anwar Makarim berkomitmen memperbaiki empat hal terkait pendidikan di Indonesia.
"Empat upaya perbaikan terus kami kerjakan bersama berbagai elemen masyarakat," kata Nadiem.
Pria yang kerap disapa mas Menteri itu mengatakan, pertama ia akan melakukan perbaikan pada infrastruktur dan teknologi.
Kedua, melakukan perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya.
Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
"Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan," ujarnya.
Mendikbud Ristek mengatakan terobosan-terobosan Merdeka Belajar agar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi.
Pun termasuk para orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri yang ada di seluruh Indonesia.
"Dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote," kata Nadiem.