Berita Badung
Diduga Memakan Daging Babi yang Terkena Virus, Sejumlah Warga di Badung Dilarikan ke RSD Mangusada
Sejumlah warga dikabarkan dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada pada Selasa 11 Mei 2021 kemarin.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejumlah warga asal Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuwana, Abiansemal Badung, Bali, dikabarkan dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada pada Selasa 11 Mei 2021 kemarin.
Warga yang dilarikan ke rumah sakit itu pun disinyalir terkena radang selaput otak lantaran usai memakan daging olahan babi.
Menurut informasi yang didapat ada empat orang yang dilarikan ke IGD RSD Mangusada, warga tersebut mengalami tensi tinggi dan sedikit kejang-kejang.
Diduga dari gejala tersebut warga terkena radang selaput otak.
Baca juga: Glenn Fredly Meninggal Akibat Meningitis, Kenali Penyebab, Gejala dan Penularan Radang Selaput Otak
Dirut RSD Mangusada, dr. I Ketut Japa, Rabu 12 Mei 2021, saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengakui telah menerima pasien yang gejalanya sama dengan radang selaput otak.
Semua pasien itu, akunya berasal dari Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuwana, Abiansemal Badung.
Dijelaskan peradangan pada selaput otak disebabkan oleh virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh pasien.
"Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien semuanya," ujarnya.
Disinggung mengenai meningitis atau karena memakan daging babi, pihaknya juga membenarkan, pasalnya babi yang terkena meningitis bisa mengakibatkan peradangan pada otak.
"Untuk memastikan itu harus di cek cairan otaknya juga. Namun dilihat dari gejala mengarah kesana," ungkapnya.
Kendati demikian, besar dugaan mengarah ke hal tersebut, pasalnya kata dr. Japa warga sempat mengonsumsi lawar atau olahan babi pada kegiatan tersebut.
Umumnya pada kegiatan adat masyarakat membuat komoh dan lawar yang tak dimasak dengan sempurna.
"Pengakuan pasien si sempat memakan lawar itu. Jadi kemungkinan babinya ada virus atau bakteri. Namun pihak terkait kini masih mengumpulkan data di lapangan," akunya.
Untuk pasien, pihaknya mengaku akan tetap melakukan pemeriksaan dan pengawasan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
"Apa penyebabnya akan kami cek dengan teliti. Semoga tidak terjadi apa-apa," tungkasnya. (*).
Baca juga: BREAKING NEWS - Dapur Pembuatan Babi Guling di Tabanan Bali Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 15 Juta
Kumpulan Artikel Badung